Akademizi kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong profesionalisasi lembaga zakat dengan menggelar Executive Training Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) bertajuk “Rahasia Sukses Transformasi OPZ di Era Disrupsi”, Rabu (25/6/2025). Kegiatan ini berlangsung di Ruang Istanbul, Kantor Pusat Inisiatif Zakat Indonesia (IZI), Jakarta.
Executive training ini diikuti oleh sejumlah lembaga zakat terkemuka, antara lain Abulyatama, Griya Yatim Dhuafa, Laju Peduli, SAI, Dompet Sosial Al Uswah, LAZWAF Al Azhar, AMB Pontianak, BSI Maslahat, Yakesma, LAZ Nur Hidayah, LAZ GIS, LAZ AQL, UCare, dan LAZ Cilacap.
Direktur Akademizi, Nana Sudiana, hadir sebagai narasumber utama dalam sesi pelatihan ini. Dalam pemaparannya, Nana membedah dinamika dan tantangan transformasi yang dihadapi lembaga zakat di era disrupsi teknologi dan sosial saat ini.
Menurutnya, lembaga zakat di Indonesia memiliki karakteristik beragam, tergantung pada basis pendiriannya. “Ada LAZ yang lahir dari ormas, komunitas, yayasan, hingga masjid. Masing-masing punya kekuatan dan tantangan tersendiri,” ujarnya.
Nana menjelaskan, LAZ berbasis ormas biasanya memiliki jaringan anggota yang luas dan potensi mustahik yang besar. Mereka juga memiliki instrumen dakwah yang lengkap, bahkan hingga struktur ke tingkat ranting. Namun demikian, kekuatan ini belum tentu menjamin keberhasilan dalam penghimpunan dana zakat secara efektif.
Sementara itu, LAZ yang berbasis yayasan atau komunitas cenderung menghadapi keterbatasan dalam hal basis massa dan jaringan pendukung. “Ini menjadi tantangan tersendiri dalam hal scale-up dan keberlanjutan,” tambahnya.
Dalam forum ini juga mengemuka cita-cita besar para peserta pelatihan: membangun jaringan lembaga zakat hingga ke luar negeri. Visi global ini menjadi tantangan yang tak hanya menuntut inovasi dan profesionalisme, tetapi juga kolaborasi lintas lembaga.
Acara ini sekaligus menjadi ajang saling berbagi praktik baik antar lembaga zakat, mendorong munculnya gagasan-gagasan baru, dan memperkuat sinergi ekosistem zakat nasional. Akademizi berharap, pelatihan ini dapat menjadi langkah awal untuk mendorong transformasi OPZ secara menyeluruh di tengah era disrupsi yang terus berkembang.