Lantaran tak kunjung diperbaiki oleh dinas terkait, sejumlah sopir yang tergabung dalam Persatuan Sopir Tebu Lamongan (PSTL) dan Persatuan Driver Tebu Gresik–Mojokerto (PDT-GM) menggelar aksi nyata dengan memperbaiki jalan rusak secara swadaya. Mereka melakukan pengurukan jalan raya Mantup–Sambeng, tepatnya di wilayah Desa Tlatah, jalur poros vital menuju Kabupaten Mojokerto dan Jombang.
Aksi solidaritas ini dilatarbelakangi oleh kondisi jalan yang rusak parah hingga puluhan kilometer, berlubang dan tergenang air saat musim hujan, serta minim penerangan saat malam hari. Kondisi tersebut kerap mengganggu aktivitas harian warga, anak sekolah, dan terlebih para sopir truk tebu yang saban hari melintas membawa hasil panen.
“Setiap minggu saya harus ke bengkel karena mobil rusak akibat jalan ini. Bahkan pengiriman sering terlambat. Kami sudah terlalu lelah menunggu perbaikan dari pemerintah,” keluh S, salah satu koordinator aksi kepada awak media, Ahad (22/6/2025).
Untuk itu, para sopir berinisiatif melakukan pengurukan dengan cara patungan alias urunan. Mereka membeli material seperti pedel dan batu kuning untuk menutup lubang-lubang jalan. Tak hanya itu, mereka juga menggalang donasi dari para petani tebu agar bisa membantu mempercepat penanganan darurat ini.
Namun, mereka menegaskan bahwa aksi ini hanyalah solusi sementara. “Yang kami lakukan ini hanya tambalan. Bukan aspal seperti seharusnya jalan raya. Kami harap dinas terkait, terutama PU, segera turun tangan melakukan perbaikan permanen,” tegasnya.
Warga sekitar mengapresiasi aksi para sopir dan berharap pemerintah daerah segera memberi respons konkret. Selain membahayakan keselamatan, jalan rusak juga menimbulkan kerugian ekonomi dan waktu bagi banyak pihak yang bergantung pada jalur tersebut. (Hadi Ahmad Harun).