Ketua PPJNA 98 Anto Kusumayuda, menyatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkan komitmennya dalam menjalankan amanah reformasi, terutama dalam aspek peningkatan ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Anto menegaskan bahwa Prabowo bukan hanya melanjutkan tongkat estafet reformasi, tetapi juga memperkuat fondasinya melalui kebijakan pro-rakyat.
“Kami melihat Presiden Prabowo tidak sekadar memimpin pemerintahan secara administratif. Ia membawa semangat perubahan yang berpihak kepada rakyat kecil, sebagaimana semangat reformasi 1998,” ujar Anto kepada www.suaranasional.com di Jakarta, Jumat (23/5).
Menurut Anto, agenda reformasi yang berakar dari perjuangan mahasiswa dan masyarakat sipil pada 1998 bukanlah sekadar pergantian rezim, tetapi membentuk sistem pemerintahan yang adil, demokratis, dan berpihak kepada kesejahteraan rakyat. Dalam konteks itu, Anto menilai, berbagai program strategis Prabowo dalam bidang pangan, ketahanan energi, hilirisasi industri, dan penguatan UMKM merupakan bagian dari upaya merealisasikan cita-cita reformasi dalam wajah kekinian.
Anto memaparkan bahwa keberpihakan Prabowo terhadap ekonomi rakyat bisa dilihat dari sejumlah kebijakan yang digagas sejak awal pemerintahannya. Di antaranya adalah program makan siang gratis untuk pelajar dan santri, yang menurutnya merupakan bentuk konkret dari kepedulian negara terhadap hak-hak dasar rakyat.
“Program makan siang gratis bukan sekadar pemberian bantuan, tetapi sebuah revolusi sosial. Ini adalah wujud nyata kehadiran negara dalam kehidupan rakyat sehari-hari,” tegasnya.
Selain itu, ia menyoroti pentingnya transformasi ekonomi berbasis kedaulatan pangan dan energi. Prabowo, menurut Anto, memahami bahwa Indonesia tidak boleh lagi menjadi bangsa yang bergantung pada impor kebutuhan pokok.
“Kita ingin melihat Indonesia yang mandiri dan berdaulat. Dan Prabowo membawa semangat itu lewat program ketahanan pangan berbasis desa dan petani lokal. Ini sejalan dengan cita-cita reformasi: keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” jelas Anto.
Sebagai organisasi yang lahir dari rahim gerakan reformasi, PPJNA 98 melihat pentingnya peran pengawalan terhadap jalannya pemerintahan, termasuk memberikan kritik dan dukungan konstruktif. Anto menyampaikan bahwa masa reformasi telah memberikan pelajaran penting bahwa perubahan harus terus dijaga dan diarahkan, bukan sekadar euforia sesaat.
“Dulu kami berada di garis depan untuk menggugat ketidakadilan, kini kami berdiri untuk mengawal jalannya pemerintahan yang berpihak kepada rakyat. Dan sejauh ini, Prabowo telah membuktikan arah yang benar,” tuturnya.
Menurutnya, keberanian Prabowo mengambil kebijakan besar yang populis dan strategis menunjukkan bahwa pemerintahan saat ini tidak takut pada tantangan. Anto menekankan bahwa keberpihakan pada rakyat adalah ukuran utama keberhasilan reformasi.
PPJNA 98 juga menegaskan bahwa reformasi tidak boleh berhenti sebagai narasi historis. Reformasi harus menjadi aksi nyata yang berkelanjutan. Anto mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya generasi muda, untuk ikut serta aktif dalam mengawal pemerintahan dan memastikan agenda reformasi tetap relevan dengan tantangan zaman.
“Kami ingin mengingatkan publik: reformasi bukan milik masa lalu. Ia hidup, bergerak, dan berkembang. Dan Prabowo sedang membuktikan bahwa reformasi bisa diwujudkan dalam bentuk yang nyata, bukan sekadar slogan,” pungkasnya.