Jalih Pitoeng Apresiasi Upaya Reformasi Birokrasi di Dinas Kebudayaan DKI Pasca Tersandung Korupsi

Terbongkarnya Dugaan korupsi ratusan miliar di dinas kebudayaan DKI Jakarta yang saat ini akan memasuki masa persidangan, ternyata membawa berkah bagi para pegiat seni budaya Betawi kedepan.

Fakta progresif tersebut disampaikan oleh ketua umum FORMASI Jalih Pitoeng yang telah pro aktif membantu kejaksaan tinggi DKI Jakarta selama ini.

“Alhamdulillah, tak ada yang sia-sia perbuatan kita jika diawali dengan niat yang baik dan mulia” ungkap Jalih Pitoeng, Kamis (22/5/2025).

“Apa yang kami dengar saat pertemuan tadi bersama Kabid pembinaan sekaligus Plt Bidang Pemanfaatan dinas kebudayaan DKI Jakarta,” sambung Jalih Pitoeng.

Pertemuan yang diawali dengan perkenalan dan pemaparan sekaligus penyampaian sekilas perjuangan FORMASI secara historis terkait pengungkapan dugaan korupsi ratusan miliar, Jalih Pitoeng juga mengutarakan bahwa dirinya bukan hanya sekedar mengkritisi tapi juga memberi solusi.

“Kami bukan pengemis apalagi penjilat,” celetuk Jalih Pitoeng tegas.

“Kami tidak minta-minta proyek atau pekerjaan. Mohon maaf itu bukan typical saya Jalih Pitoeng” sambungnya menegaskan.

“Saya hanya ingin upaya pelestarian ini berjalan sesuai dengan Road Map nya dan para pegiat seni budaya Betawi bisa mendapatkan kesejahteraannya,” Jalih Pitoeng menegaskan.

“Saya bang Jalih Pitoeng bukan hanya bisa mengkritisi, tapi juga kami memberi solusi,” ungkap Jalih Pitoeng.

“Ini adalah kecelakaan bagi kita semua khususnya dinas kebudayaan” lanjut Jalih Pitoeng menyesalkan.

“Semoga dengan pristiwa yang memalukan ini tidak akan terulang kembali dikemudian hari,” pinta Jalih Pitoeng.

Arista selaku kepala bidang pembinaan yang juga merangkap sebagai Plt Bidang Pemanfaatan menyambut baik kedatangan Jalih Pitoeng dalam kapasitas sebagai ketua umum YASBI (Yayasan Pelestarian dan Pengembangan Seni Budaya Betawi) yang berencana akan menyelenggarakan acara silaturahmi para pegiat seni budaya Betawi.

“Alhamdulillah, kami dengan senang hati bisa bersilaturahmi dengan bapak-bapak semua hari ini” ungkap Arista.

“Kami sudah membaca semua proposal yang telah disampaikan kepada kami,” lanjut Rista.

“Kami sangat berterimakasih karena ada pihak yang sangat peduli terhadap pelestarian dan kemajuan seni budaya Betawi” Arista menuturkan.

Selain itu, Arista juga memaparkan tentang langkah-langkah yang diambil secara reformatif pasca terungkapnya dugaan korupsi di dinas kebudayaan DKI Jakarta.

“Kami sedang menyempurnakan program dan tata kelola di dinas kebudayaan,” sambung Arista.

Dalam pertemuan tersebut, Jalih Pitoeng mengutarakan bahwa ada 4 point yang menjadi trobosan bagi dinas kebudayaan pasca terjadi pristiwa dugaan korupsi di dinas kebudayaan DKI Jakarta.

“Saya menangkap ada 4 point penting yang sedang dilakukan oleh dinas kebudayaan saat ini,” kata Jalih Pitoeng.

“Dan itu selaras dengan konsep perjuangan YASBI guna Pelestarian, pengembangan seni budaya Betawi terutama terhadap para pegiat dan pelaku seni budaya Betawi,” kata Jalih Pitoeng dihadapan peserta rapat tersebut.

Jalih Pitoeng berulang-ulang mengatakan bahwa dirinya sangat mengharapkan kehadiran kepala dinas kebudayaan yang baru untuk hadir dalam agenda acara yang telah direncanakan.

“Yang paling kami butuhkan adalah kehadiran pak Kadis,” kata Jalih Pitoeng.

“Karena saya ingin beliau selaku kepala dinas yang membawahi sektor kebudayaan bisa secara langsung mendengar curahan dan jeritan hati para pelaku seni dan budaya Betawi,” ungkapnya.

“Oleh karena itu kami saya menghormati dan menunggu kesediaan waktu beliau agar bisa hadir,” pinta Jalih Pitoeng menegaskan.

Ketua umum Forum Aliansi Masyarakat Anti Korupsi inipun secara objektif menilai sangat baik dan mendukung trobosan yang positif dari dinas kebudayaan DKI Jakarta yang dipaparkan oleh Arista selaku Plt Bidang Pemanfaatan menggantikan MFM yang saat ini sudah ditahan oleh pihak Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.

“Kami sangat mengapresiasi atas reformasi ini” ungkap Jalih Pitoeng.

“Dan kami sangat mendukung program-program yang baik dan bermanfaat bagi semua pihak” lanjut Jalih Pitoeng.

“Yang buruk dan keliru tetap kami kritisi karena FORMASI tidak ingin ada lagi korupsi di tanah Betawi,” imbuhnya menegaskan.

“Kami bukan hanya mengkritisi, tapi juga memberi solusi,” lanjut Jalih Pitoeng menegaskan kembali.

“Dan sejarah singkat lahirnya YASBI ibu sudah baca kan, itulah Solusi atas sikap dan langkah yang telah diambil oleh FORMASI” pungkas Jalih Pitoeng mengakhiri pertemuan.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News