Dukungan terhadap mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Nurul Ghufron, untuk maju dalam seleksi Calon Hakim Agung terus mengalir. Salah satunya datang dari SIAGA 98 (Simpul Aktivis Angkatan 1998), sebuah organisasi yang dikenal aktif mengawal agenda reformasi dan demokrasi sejak era kejatuhan rezim Orde Baru.
Dalam pernyataan resminya, Koordinator SIAGA 98, Hasanuddin, menegaskan bahwa Nurul Ghufron adalah sosok yang tepat untuk mengisi posisi strategis sebagai Hakim Agung. “Sebagai bagian dari penegak hukum yang telah membuktikan komitmennya terhadap pemberantasan korupsi, Nurul Ghufron memiliki kapabilitas dan integritas yang sangat layak untuk membawa semangat keadilan hingga ke Mahkamah Agung,” ujar Hasanuddin kepada redaksi www.suaranasional.com Kamis (17/4/2025).
SIAGA 98 menilai, pengalaman Ghufron sebagai pimpinan KPK menjadi bekal penting untuk memperkuat jajaran Hakim Agung yang saat ini sudah ada. “Beliau menyelesaikan tugasnya sebagai komisioner KPK hingga akhir masa jabatan. Ini adalah bukti nyata komitmen dan integritas beliau. Tidak banyak pejabat publik yang mampu menjaga konsistensi integritas dalam tekanan politik dan opini publik selama menjabat,” tambah Hasanuddin.
Sebagai aktivis yang lahir dari semangat reformasi, SIAGA 98 menilai keberadaan Hakim Agung dengan latar belakang pemberantasan korupsi sangat penting untuk memperkuat institusi peradilan yang bersih dan tegas terhadap pelanggaran hukum.
Namun, SIAGA 98 tidak menutup mata bahwa muncul sejumlah pihak yang menunjukkan sikap resistensi terhadap pencalonan Ghufron. “Kami menyadari ada kekuatan tertentu yang mulai terganggu dan berupaya menggembosi langkah Ghufron dalam proses seleksi ini. Tapi itu justru menjadi bukti bahwa beliau memiliki rekam jejak yang tegas dan tidak kompromi terhadap pelanggaran hukum,” jelas Hasanuddin.
Meski demikian, SIAGA 98 menyatakan keyakinannya bahwa proses seleksi Calon Hakim Agung akan tetap berjalan secara independen dan profesional. “Kami percaya bahwa Panitia Seleksi Calon Hakim Agung tidak dapat dipengaruhi oleh tekanan luar. Kredibilitas lembaga ini menjadi penentu masa depan keadilan di negeri ini, dan tentu mereka tahu itu,” tegasnya.
SIAGA 98 juga mendorong publik, khususnya kalangan akademisi, mahasiswa hukum, serta masyarakat sipil yang peduli pada peradilan yang bersih, untuk memberikan dukungan moral terhadap pencalonan Nurul Ghufron.
“Orang-orang baik harus diberi ruang untuk berkontribusi lebih besar. Dan Mahkamah Agung sebagai puncak peradilan membutuhkan sosok seperti Ghufron yang tidak hanya paham hukum, tetapi juga memahami semangat keadilan substansial,” pungkas Hasanuddin.
Dengan dukungan ini, SIAGA 98 berharap proses seleksi akan berjalan dengan prinsip meritokrasi dan keterbukaan, serta menghasilkan Hakim Agung yang mampu membawa Mahkamah Agung menjadi lembaga yang lebih modern, bersih, dan responsif terhadap rasa keadilan publik.