Sowan ke Presiden Jokowi, Haedar Nashir Ungkap Muhammadiyah akan Bangun Kantor hingga RS

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir buka-bukaan terkait rencana mengembangkan kantor Muhammadiyah di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Rencana itu disampaikan usai bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Di IKN dan kawasan lain, satu, ya, kami mengembangkan kantor Muhammadiyah sebagaimana di sini,” kata Haedar kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (17/9/2024).

Selain kantor Muhammadiyah, pihaknya juga berencana untuk mengembangkan rumah sakit (RS) di IKN. Terlebih sudah ada Fakultas Kedokteran di Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT).

“Itu universitas swasta terbaik se-Kalimantan Timur dan se-Kalimantan Utara sehingga dari situ kita bisa mengembangkan lembaga pendidikan di tingkat dasar, menengah, di sekitar IKN itu. Kemudian juga lembaga kesehatan rumah sakit. Kita sudah punya fakultas kedokteran dan kita akan mengembangkan rumah sakit,” ucapnya.

Baca juga:  Sepakat Impor Gas dari Singapura, Ada Mafia Besar Bermain & Amunisi di Pilpres 2019

Ke depan Muhammadiyah mengaku akan fokus kepada pengembangan pendidikan yang semakin kokoh dan penguatan di bidang kesehatan bangsa. Dua pilar itu dinilai akan membawa sumber daya manusia (SDM) yang berkarakter dan berdaya saing tinggi di masa mendatang.

“Kita tahu bahwa human development index kita, daya saing bangsa kita dan IQ bangsa kita kan masih tertinggal. Ini tugas bersama, bukan hanya pemerintah, tapi juga kekuatan masyarakat termasuk Muhammadiyah untuk mengagendakan langkah-langkah strategis ke depan untuk bidang SDM sehingga perkembangan fisik infrastruktur dan sistem kita berbangsa dan bernegara itu kemudian terintegrasi dengan pengembangan SDM-nya,” imbuhnya.

Baca juga:  Tolak Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Jokowi Ingin Kembangkan kereta api berkecepatan sedang

Haedar menyoroti perubahan nilai yang terjadi dalam bersosial saat ini. Ia ingin Indonesia maju dengan tetap menjaga nilai-nilai dan karakter bangsa.

“Yang akan membedakan bangsa Indonesia dengan perkembangan bangsa-bangsa lain, sebenarnya pada karakternya. Jadi kita bisa maju, tapi bisa menjaga nilai-nilai karakter, etika anak-anak yang selalu bisa menghormati guru, orang yang lebih tua, orang tua. Saya pikir ini nilai yang kelihatan kecil, tapi harus kita rawat,” imbuhnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News