Disampaikan Oleh Yusuf Blegur
Ketuhananan Yang Maha Esa sepertinya telah digantikan oleh keuangan yang maha esa. Persatuan Indonesia tampaknya telah digantikan oleh persatuan keluarga. Kemanusiaan yang adil dan beradab tak ubahnya digantikan oleh kejahatan prinsipil yang lengkap. Jika tiga premis itu diperas menjadi satu aksioma, laksana “Tuan Jokowi Yang Maha Kuasa.
Jokowi memang hebat dan luar biasa. Terlepas dianggap sebagai budak oligarki atau petugas partai, faktanya seorang diri mampu menaklukan 270 juta rakyat Indonesia. Ada yang kritis, ada yang menghujat, bahkan ada yang demonstrasi berjilid-jilid dengan jumlah massa yang tidak sedikit, namun semua itu tak berarti buat Jokowi. Betapapun derasnya penolakan dan gerakan anti Jokowi, Presiden Indonesia itu tak goyang sedikitpun apalagi sampai lengser dari jabatannya. Jokowi bahkan sampai menancapkan kuku kekuasaannya lebih dalam di republik ini, termasuk menempatkan keluarganya dalam jabatan pemerintahan dan partai politik. Tak kurang anak, mantu dan ipar tampil leluasa tanpa bisa dicegah, memanfaatkan kekuasaan Jokowi, diidampingi kroni penjilat dan pengkhianat bangsa disekelilingnya.
Pengaruh Jokowi terus memancar bukan hanya dalam dua periode, nikmat kekuasaan telah membuat ia lupa diri seperti ingin berkuasa selamanya, sampai tujuh turunan. Institusi negara dan aparatur dalam genggamannya. Semua kekuatan penyangga konstitusi dan demokrasi selalu mengikuti apa yang dikehendaki Jokowi. Lembaga negara seperti DPR, MPR, DPD, kejaksaan dan kehakiman, hingga KPU, Bawaslu dan Mahkamah Konstitusi serta tak terkecuali beberapa petinggi TNI-Polri, tak luput dari menjalankan perintahnya.
Dalam ranah institusional dan personal, kebanyakan elit politik seperti taklid pada kekuasaan Jokowi. Bahkan ada beberapa ketua umum partai politik begitu taat memenuhi ambisi dan syahwat kekuasaan Jokowi. Mulai dari politisi pembual dan pelacur intelektual hingga tak sedikit ulama, tak ubahnya seperti menghamba pada Jokowi. Ya, kaum pemuja dunia itu seperti sedang terjangkit penyakit WAHN, menjadikan Jokowi layaknya Tuhan. Setidaknya menjadikan “Tuan Jokowi Yang Maha Kuasa”.
Bekasi Kota Patriot.
25 Rabi’ul Akhir 1445/9 November 2023.