Jokowi telah Menabuh Genderang Perang Melawan Rakyat

Oleh Sholihin MS (Pemerhati Sosial dan Politik)

Ketamakan Jokowi akan berakibat sangat fatal baik bagi dirinya, keluarganya, kroni-kroninya dan juga para oligarki taipan. Jokowi telah menabuh genderang perang melawan rakyat dengan mencoba mengobok-obok NasDem. Dan rakyat jika sudah marah bakal terjadi seperti yang di Sri Lanka. 83 % rakyat siap membela Anies Baswedan.

Benar, yang ditersangkakan cuma Menkominfo yang katanya terjerat korupsi. Tapi sasaran utama dan grand design-nya sebenarnya bukan Johnny G. Plate. Johnny G. Plate yang merupakan sekjen Nasdem, sengaja dijadikan tersangka dengan sasaran utama adalah “membekukan” NasDem sebagai pengusung utama Anies Baswedan. Jika NasDem bisa dibekukan, otomatis syarat PT 20% tidak terpenuhi dan Anies akhirnya gagal nyapres. Ini sasaran utama Jokowi (baca : oligarki taipan) buru-buru menjerat Johnny G. Plate.

Tapi langkah nekad dan bodoh Jokowi ini bakal kandas lagi. Walaupun penetapan tersangka itu disebut murni kasus hukum, tapi semua orang juga tahu kalau kasus ini sangat sarat muatan politiknya. Mengapa ?

Baca juga:  Proaksi dan Antek AS Vs China di Laga Pilpres 2024

Pertama, Kasus Johnny Plate sudah dari dua tahun yang lalu tapi mengendap, kenapa baru sekarang dibuka lagi?

Tidak ada penjelasan yang masuk akal selain penjelasan yang diada-adakan. Jika niatnya menegakkan hukum, tentunya kasus Johnny G. Plate sudah dari dulu-dulu ditersangkakan. Diprediksi kasus Johnny G. Plate ini tidak akan ditindaklanjuti sampai proses pengadilan, apalagi jika sudah berganti pemerintahan. Cuma untuk show of force saja.

Kedua, Jika kriteria mentersangkakan itu soal korupsinya (tanpa ada muatan politik), yang seharusnya kena duluan itu keluarga Jokowi, Madam Bansos, Ganjar, dan para menteri yang lain

Selama ini, penegakan hukum di era Jokowi hanya sandiwara, tebang pilih, dan sesuai selera penguasa. Tentu saja yang akan dibidik lebih kepada “lawan-lawan politiknya”.

Ketiga, Jika sasarannya adalah pembubaran/pembekuan partai politiknya, maka semua parpol harus bubar, terutama PDIP sebagai sarang koruptor.

Partai mana yang tidak terlibat korupsi ? Bahkan para menteri dan anggota legislatif dijadikan sapi perah untuk selalu setor dalam jumlah yang besar, yang mendorong para menterinya dan anggota legislatif untuk korupsi.

Baca juga:  VPN: Anies Harus Tanggung Jawab Kasus Dugaan Korupsi Lahan Rumah DP Rp0

Keempat, Di era Jokowi hampir semua lembaga, parpol, dan institusi pemerintah dan legislatif melakukan tindakan korupsi secara berjamaah, di mana yang satu mencoba menutupi yang lain, seperti diungkapkan Arteria Dahlan.

Bahkan korupsi berjamaah itu sudah sampai tingkat eselon ter bawah. Yang mau gabung untung, yang mau jujur hancur.

Kelima, Sasaran utamanya sebenarnya biar Nasdem mencabut dukungannya terhadap Anies sehingga Anies gagal nyapres.

Berbeda dengan presiden-presiden sebelumnya yang ketika lengser bertindak bijaksana dan menjadi negarawan, Jokowi ini tak ubahnya seorang penjahat yang ketakutan untuk meninggalkan jejak-jejak kekuasaannya.

Jika saja Jokowi ngotot untuk menjegal Anies, dipastikan rakyat akan melawan dan menghukum bukan saja Jokowi tapi semua elemen yang terkait dengan rezim Jokowi, termasuk para oligarki taipan.

Cara inikah yang diinginkan Jokowi ?

Bandung, 29 Syawwal 1444