Habib Umar Alhamid: Jangan Ada Lagi Petugas Partai Pimpin Negeri Ini

Ketua Umum Generasi Cinta Negeri (Gentari) Habib Umar Alhamid menyebutkan bangsa Indonesia tidak membutuhkan petugas partai untuk menjadi pemimpin di negeri ini, yang dibutuhkan rakyat sekarang ini adalah pemimpin yang menjadi abdi rakyat (mengabdi pada rakyat-red) berjuang dan bekerja untuk rakyat. Jika yang memimpin negeri ini dari petugas partai, maka yang terjadi akan seperti saat ini.

“Tidak bisa independen dan selalu bergantung kepada Ketua Umum partai politik (parpol). Jadi kalo bisa jangan ada lagi petugas partai yang menjadi pemimpin di negeri ini,” ujar Habib Umar Alhamid kepada wartawan, Rabu (10/5/2023).

Menurutnya, yang dibutuhkan rakyat Indonesia sekarang ini adalah seorang pemimpin yang bekerja demi dan untuk kepentingan rakyat. Bukan tergantung atau bergantung pada ketua umum partai. Sehingga tidak dapat berkarya dan bekerja semaksimal mungkin untuk mensejahterakan rakyatnya.

“Rakyat Indonesia, ingin memiliki pemimpin yang tidak mempunyai ketergantungan dengan partai politik sehingga dapat bekerja lebih fokus untuk bangsa dan negara Indonesia,” jelas Habib Umar.

Dikatakan Habib Umar, rakyat Indonesia sudah mengerti dan paham bagimana kinerja parpol yang mengusung petugas partai untuk dijadikan pemimpin bangsa, yang terjadi justeru malah timbul perpecahan dan bisa saja membuat kehancuran sebuah negara.

“Coba kita lihat pemerintahan sebelumnya kebelakang. Di mana saat SBY memimpin bangsa ini. Beliau (SBY-red) bebas menentukan apa yang diinginkan, tinggal mengatur, dan membuat kebijakan, mengamankan dan membuat rakyat sejahtera, ” tuturnya.

Menyoal beberapa lembaga survei yang merilis kepuasaan rakyat atas kinerja Jokowi cukup tinggi, hal itu mungkin saja. Jika hal itu dilihatnya terhadap pembangunan berupa infrastruktur.

“Tetapi apa sebatas itu menilai kinerja seorang presiden. Masih banyak hal yang utama yang beliau (Jokowi-red) lewatkan, seperti yang diamanatkan dalam undang undang dasar (UUD) kita. Di mana Kesejahteraan dan dimana Keadilan untuk rakyat selama pak Jokowi memimpin negeri ini, kurang terlihat tuh,” papar Habib Umar.

Kalau hanya untuk membangun infrastruktur kata Habib Umar, tinggal serahkan pada menteri pembangunan mau bikin sepuluh tingkat jalan layang bisa dibuat. Sepertinya infrastruktur sudah bagus dan mega bangunannya, sayangnya rakyatnya masih miskin dan susah cari makan serta menanggung banyak hutang.

“Walaupun demikian, kita harus tetap memberikan apresiasi dan berterima kasih atas pengabdian yang telah dilakukan pak Jokowi selama dua periode (selama sepuluh tahun-red) untuk bangsa ini,” katanya.