Wanita Berjilbab Akui Dipaksa Berhubungan Badan dengan Pendiri Ponpes Al Zaytun Indramayu

Saat ini beredar video pengakuan wanita berjilbab yang dipaksa Pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Indramayu Panji Gumilang untuk berhubungan badan.

Wanita di dalam video tersebut mengatakan, bahwa dia trauma karena pernah dinodai oleh Pendiri Ponpes Al Zaytun Indramayu tersebut.

Bahkan, dirinya menyebut di dalam Ponpes Al Zaytun Indramayu itu tidak mengenal dosa.

“Disana tidak mengenal dosa. Karena, saya harus melayani. Bahkan, pernah ada kejadian bapak saya meninggal, saya dipaksa melayani pimpinan sebelum mengurus bapak saya yang meninggal,” papar wanita berhijab warna kuning tersebut dikutip dari disway.

“Ternyata oh ternyata, dia mantan Napi dan diduga pernah menodai kehormatan mantan pegawai,” sebut video tersebut.

Video yang telah ditonton lebih kurang 129.100 kali ini juga menguliti sosok Syaikh Panji Gumilang. Berdasarkan video tersebut, Syaikh Panji Gumilang disebut pernah tersandung kasus penghinaan serta pencabulan guru-gurunya.

Pada tahun 2021 kasus dugaan pencabulan terhadap eks pegawai Ponpes Al Zaytun berinisial K, dan berujung dilaporkan ke Polda Jabar.

Lantas seperti apa kronologi dugaan pencabulan yang dilakukan Panji Gumilang versi kuasa hukum korban K?

Dari informasi yang dihimpun, kasus itu bermula saat korban K yang sudah bekerja sejak tahun 2016 bersama Panji Gumilang ditugaskan di Pasar Cikampek pada bagian marketing sekaligus pengadaan barang.

Namun beberapa tahun setelahnya, korban K pun ditarik kembali dan ditempatkan di Ponpes Al Zaytun.

Usai korban K dipindahtugaskan, ternyata Panji Gumilang menaruh rasa suka terhadap korban K dan berusaha mendekati K saat itu.

“Sudah begitu, rupanya Panji Gumilang ini menaruh hasrat, dan klien saya tidak menyadari itu,” kata Djoemaidi Anom kuasa hukum korban K saat itu.

Dikatakan Anom saat itu, karena jarak area Ponpes Al Zaytun cukup sepi dan tidak ada orang, kliennya saat itu dipaksa setiap hari datang untuk berhubungan layaknya suami istri dengan Panji Gumilang.

Menurut Anom, kalaupun ada orang yang tahu dugaan aksi bejat yang dilakukan, maka orang tersebut tidak mau ambil resiko karena takut sama Panji Gumilang.

Redaksi suaranasional.com mencoba menghubungi pihak Ponpes Al Zaytun, namun sampai tulisan ini dipublikasikan belum ada tanggapan.