Sulitnya Memahami Karakter Jokowi

Oleh : Sholihin MS (Pemerhati Sosial dan Politik)

Sangat sulit memahami karakter seorang Jokowi, apalagi jika dikaitkan kedududukannya sebagai seorang Presiden. Mungkin segala kriteria sebagai seorang leader tidak memenuhi syarat : cerdas, bijaksana, jujur, amanah, adil, mengayomi semua golongan, tegas dan berwibawa, memberi teladan yang baik, cakap bergaul dengan dunia internasional, inovatif, nasionalismenya tinggi, cinta terhadap rakyat, dan selalu membuka diri untuk dikritik.

Bagaimana mungkin Indonesia sebuah negara besar yang memiliki para pejuang kemerdekaan, para ulama, tokoh bangsa, para professor, dan cendikia memiliki seorang Presiden yang tidak punya kapasitas untuk memimpin sama sekali ?

Coba kita pahami karakter Jokowi menurut Imam Gazali.

Imam Gazali membagi manusia kedalam 4 kategori :

الرجال أربعة :
1، رجل يدري ويدري أنه يدري فذلك عالم فاتبعوه
“Orang yang Tau dan Tau kalau dirinya itu Tau, itu disebut orang berilmu, ikutilah dia”

2.ورجل يدري ولا يدري أنه يدري فذلك نائم فأيقظوه
“Orang yang Tau tapi Dia tidak Tau kalau dirinya Tau, ini orang tertidur, bangunkan dia”

3. ورجل لا يدري ويدري انه لا يدري فذلك مسترشد فأرشدوه
“Orang Yang Tidak Tahu, tapi dia Tahu kalau dirinya tidak tahu, ini orang perlu bimbingan, maka bimbinglah dia”

4. ورجل لا يدري أنه لا يدري فذلك جاهل فارفضوه
“Orang yang tidak tahu kalau dirinya Tidak Tahu, dia itu orang dungu, abaikan dia”

Untuk manusia tipe keempat ini, menurut Imam Ghazali, ini adalah jenis manusia yang paling buruk. Ini jenis manusia yang selalu merasa mengerti, selalu merasa tahu, selalu merasa memiliki ilmu, padahal ia tidak tahu apa-apa. Repotnya manusia jenis seperti ini susah disadarkan, kalau diingatkan ia akan membantah sebab ia merasa tahu atau merasa lebih tahu. Jenis manusia seperti ini, paling susah dicari kebaikannya. manusia yang seperti ini tidak sukses di dunia, juga merugi di akhirat.

Sebagai seorang Presiden, seharusnya Jokowi itu memberikan teladan yang baik bagi rakyatnya. Buruknya rakyat karena keburukan pemimpinnya. Inilah pentingnya memilih pemimpin yang betul-betul memenuhi syarat agar agama, negara, dan rakyat bisa selamat.

Apa yang kita amati dari perilaku Jokowi, ada 10 karakter yang tidak layak dilakukan seorang Pemimpin (Presiden) :

Pertama, nyaman dengan kecurangan, kebohongan, dan penipuan

Kedua, tidak jujur dengan Ijazahnya

Ketiga, tidak paham apa yang harus dikerjakan sehingga terlalu banyak menugaskan tugas-tugas penting kepada pembantunya

Keempat, tetap konsisten dalam inkonsistensi

Kelima, tidak cakap dalam berkomunikasi dengan dunia internasional

Keenam, terlalu banyak pencitraan

Ketujuh, banyak melanggar aturan dan undang-undang

Kedelapan, Seorang presiden tapi juga bertindak sebagai sales promotion (IKN)

Kesembilan, Seorang Presiden tapi kok jadi makelar capres?

Kesepuluh, Sebagai seorang Presiden tapi kenapa menggunakan istana untuk kepentingan pribadi (politik yang didukungnya?)

Di akhir masa jabatannya, seharusnya Jokowi memberikan akhir yang baik (husnul khatimah), bukan malah melibatkan diri dalam urusan copras capres, malah terus berusaha ingin menjatuhkan (menjegal) Anies Baswedan, capres yang justru sangat dicintai rakyat. Apa hak Jokowi menghalang-halangi hak warga negara untuk ikut dipilih sebagai pemimpin ? Akan sampai kapankah Jokowi berlaku zhalim ? Bukankah setiap orang itu akan mati, dan setelah itu harus mempertanggungjawabkan semua perbuatannya di hadapan Allah di yaumil-hisab nanti ? Tidakkah Jokowi punya rasa takut kepada Allah ?

Semoga kezhaliman di negeri ini segera berakhir.

Bandung, 15 Syawwal 1444