Nusron Wahid Tegaskan Golkar tak Dukung Ganjar Pranowo

Partai Golkar menegaskan tidak mendukung calon presiden yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo.

“PPP ngajak Golkar untuk ikut dukung Pak Ganjar, tapi hari ini (Airlangga –Red) ada pertemuan dengan Pak Muhaimin. Artinya sudah menjawab. Meskipun tidak jawaban dengan kata-kata, tapi jawaban perbuatan. Kata Pak Faisol Riza (ketua DPP PKB –Red), kiai-kiai PKB, bahasa tingkah lebih fase daripada bahasa yang lainnya,” ujar Ketua DPP Partai Golkar Nusron Wahid beberapa waktu lalu.

Menurut dia, ada peluang terbentuknya koalisi antara partainya, PKB, dan Partai Gerindra. Koalisi tersebut bisa saja menunjuk Prabowo sebagai capres dan berpasangan dengan Airlangga atau Muhaimin. “Kalau ending berlebur tiga partai mengusung Prabowo, wakilnya bisa Airlangga, bisa Gus Muhaimin,” ujar Nusron.

Ketua DPP PKB Faisol Riza mengeklaim Partai Golkar telah resmi bergabung dengan KKIR. Faisol sendiri diketahui telah ditunjuk sebagai tim pemenangan PKB-Partai Golkar, meski keduanya tak berkoalisi.

Bergabungnya Partai Golkar tentu akan menguatkan KKIR dalam menghadapi Pilpres 2024. “Skema kerja sama PKB dan Golkar untuk mempersiapkan skema pemenangan pilpres adalah memperbesar KKIR dan memperkuat Mas Bowo-Gus Imin,” ujar Faisol.

Partai Golkar sendiri dipandang sebagai partai politik senior yang telah memiliki pengalaman, termasuk pengalaman kerja sama dengan partainya. “Golkar memiliki pengalaman panjang dalam pemerintahan. Gerindra dan PKB membutuhkan itu untuk membuat Indonesia semakin maju,” ujar ketua Komisi VI DPR itu.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurdin Halid membantah anggapan yang menilai sikap partainya dalam hal koalisi untuk Pilpres 2024 tak jelas. Klaimnya, Golkar kini sudah resmi berkoalisi dengan PKB.

“Jadi, dari gestur Ketua Umum Pak Airlangga dengan gestur Ketua Umum Cak Imin itu, dengan memasangkan baju warna kuning kepada Cak Imin, sebagai pertanda bahwa resmi hari ini PKB dengan Golkar adalah koalisi utama dalam pembentukan capres dan cawapres,” ujar Nurdin.

Pada Kamis (4/5/2023) malam, Airlangga menyambangi kediaman wakil presiden ke-10 dan ke-12 Muhammad Jusuf Kalla atau JK. Seusai pertemuan, Airlangga ditanyakan mengenai arah Partai Golkar yang ingin ke KKIR atau Koalisi Perubahan setelah PPP menyeberang ke PDIP mendukung Ganjar. Sebab, suara Golkar dan PAN saja tak cukup untuk mengusung satu pasangan capres-cawapres.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News