Kokohnya Benteng Partai-partai Pendukung Anies Baswedan

Oleh : Sholihin MS (Pemerhati Sosial dan Politik)

Akhirnya terbongkar juga. Misi Airlangga Hartarto Ketum Golkar dan Muhaimin Iskandar Ketum PKB yang mengunjungi SBY dan Ketum Partai Demokrat ternyata untuk “menyabot” secara halus Partai Demokrat dari Koalisi Perubahan dan Persatuan.

Sehari sebelumnya Jokowi telah mengumpulkan 6 Ketum Parpol “koalisi besar” di istana, katanya untuk membahas masalah kebangsaan, tapi nyatanya hanya untuk memuluskan ambisi Jokowi agar capres yang maju di Pilpres 2024 adalah capres yang didukung Jokowi.

Sebenarnya Jokowi telah melakukan abuse of power (Penyalahgunaan Wewenang) dengan menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi. Setelah Jokowi berulangkali sibuk ngurusin copras-capres yang bukan wewenangnya, sekarang malah menggunakan istana untuk “menjegal Anies”.

Hal ini semakin terang benderang setelah kunjungan Muhaimin Iskandar ke SBY dan Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti. Muhaimin secara blak-blakan mengungkapkan bahwa kunjungannya itu selain untuk “Halal-Bihalal” dengan SBY dan jajaran Partai Demokrat, juga untuk membujuk AHY agar bergabung dengan koalisi besar (yaitu KIB dan KIR). Sebelumnya juga telah berkunjung Airlangga Hartarto dengan misi yang sama, tapi Airlangga tidak mengungkapnya secara terus terang. Rupanya niat Jokowi untuk menjegal Anies belum padam juga. Apa yang dalam benak Jokowi Anies memang tidak boleh nyapres. Sungguh jahat luar biasa.

Baca juga:  Hancurkan Pemimpin Barongsai

Seandainya Partai Demokrat (sebelumnya Nasdem dan PKS juga sama) tergoda untuk keluar dari Koalisi Perubahan, berarti Pencalonan Anies gagal, karena Nasdem dan PKS tidak memenuhi ambang batas 20%. *Dengan kokohnya pendirian Partai Demokrat, Koalisi Perubahan tetap solid untuk mendukung Anies*. Kita berikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Partai Nasdem, PKS, dan Demokrat. Dan untuk kesekian kalinya misi Jokowi untuk menjegal Anies gagal maning.

Akankah Jokowi terus bermanuver untuk menjegal Anies ? Secara skenario (makar) mereka, memang seperti itu. Walaupun, Prabowo ketika bersilaturahmi dengan para Purnawirawan menyatakan bahwa Ganjar dan Anies adalah putra terbaik bangsa. Oleh karena itu, (Jokowi) seharusnya tidak perlu panik (dengan majunya Anies).

Baca juga:  Kejutan Politik, Anies Tetap Tenang

Ke depan sepertinya kita akan masih terus menyaksikan berbagai drama yang disutradarai oleh Jokowi, sebelum akhirnya Jokowi benar-benar lumpuh total. Saat ini Jokowi dengan sisa-sisa kekuatannya mencoba untuk terus menjegal Anies agar Anies gagal nyapres.

Saya sendiri tetap berkeyakinan akan kekuatan dan pertolongan Allah. Jika Allah telah berkehendak maka tidak ada yang bisa mencegahnya, sekuat apa pun kekuatan mereka.

Wa makaruu wa makarallah wallahu khairul maakiriin (Mereka membuat makar dan Allah pun membuat makar, dan makar Allah (pasti) yang lebih baik).

Bandung, 13 Syawal 1444