Tak Undang di Pertemuan Koalisi Pemerintah di Istana, Jokowi Nyatakan Perang Terbuka dengan Surya Paloh

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan perang terbuka dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan tidak mengundang pertemuan partai koalisi di Istana.

“NasDem masih dalam koalisi pemerintahan, namun tidak diundang dalam pertemuan Ketum Parpol. Ini menandakan Jokowi perang terbuka dengan Surya Paloh,” kata pengamat politik Muhammad Huda kepada redaksi www.suaranasional.com, Rabu (3/5/2023).

Menurut Huda, Jokowi ingin menunjukkan kepada Surya Paloh bahwa NasDem sudah berseberangan dengan pemerintah ketika mengusung Anies sebagai bakal calon presiden.

“Jokowi sengaja membiarkan NasDem di pemerintah tetapi dibuat tidak nyaman. Bisa jadi menteri NasDem akan jadi tersangka,” jelas Huda.

Huda mengatakan, keberanian Jokowi menghadapi Surya Paloh karena merasa dilindungi PDIP maupun didukung para relawan. “Alasan Jokowi mempertahankan relawan untuk menghadapi lawan politik,” paparnya.

Partai NasDem mengaku tak mendapat undangan pertemuan partai koalisi pemerintah dengan Presiden Joko Widodo yang rencananya digelar di Istana kepresidenan, Selasa (2/5) malam.

Ketua DPP Partai NasDem, Charles Meikyansyah menyebut partainya hingga kini belum menerima undangan pertemuan tersebut. Padahal, dia menjamin NasDem bakal hadir jika menerima undangan tersebut.

“Yang jelas sampai saat ini tidak ada undangan ke Ketum Partai NasDem Pak Surya Paloh atau Sekjen,” kata Charles saat dihubungi, Selasa (2/5).

Dia menghormati keputusan tuan rumah yang tidak mengundang NasDem. Namun, dia menegaskan NasDem saat ini masih dalam koalisi pemerintahan Presiden Jokowi dan Ma’ruf Amin.

“Yang jelas NasDem diundang tidak diundang sangat menghormati arti undangan, artinya kalau diundang kita sangat menghormati, tidak diundang pun kita memahami itu semua,” katanya.