Momentum Konsumerisme Konsumen di Bulan Ramadhan Berkah Bagi UMKM Kuliner

Oleh: Dr. Tri Siwi Agustina , SE, M.Si (Ketua Pusat Kewirausahaan dan Relasi Industri, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga, E – Mail : siwi@feb.unair.ac.id)

Dalam hitungan waktu yang singkat, bulan suci Ramadhan akan hadir. Kaum muslimin dan muslimat akan menyambut dengan suka cita kedatangan bulan penuh berkah. Bagi para pengusaha kuliner baik skala mikro hingga menengah, bulan tersebut merupakan momen yang tidak akan disia – siakan karena terbuka berbagai jenis peluang bisnis karena konsumerisme konsumen akan mengalami peningkatan. Tulisan ini akan membahas perubahan perilaku konsumen yang lebih royal berbelanja terutama untuk produk – produk kuliner dibandingkan 11 bulan yang lain dalam 1 tahun. Terbukanya peluang usaha ini perlu disertai dengan pengetahuan tentang perubahan perilaku konsumen yang cenderung royal agar bisnis yang dijalani mendapatkan keuntungan maksimal. Setidaknya ada 3 hal yang harus diketahui dari konsumen.

Pertama, meskipun pandemi Covid -19 sudah berakhir, namun kebiasaan untuk belanja online akan terus berlanjut. Oleh karena itu, konsekuensinya, produsen kuliner harus memaksimalkan smartphone yang dimilikinya untuk aktivitas promosi dan penjualan produk kulinernya. Maksimalkan fitur story atau status pada media sosial anda untuk memberitahu masyarakat bahwa bisnis anda ada. Sertakan gambar, informasi harga dan cara pemesanan. Konsekuensi kedua, tersedianya jasa layan antar (delivery) untuk melengkapi belanja secara online. Apabila produsen tidak memiliki kendaraan atau tidak ada tenaga pengantar maka maksimalkan adanya jasa pengantaran barang ojek online atau memanfaatkan jasa kurir lokal. Konsekuensi ketiga, produsen kuliner harus rajin melakukan cek informasi pada smartphone-nya, jangan sampai terjadi konsumen mengurungkan niatnya membeli produk kuliner hanya karena si produsen tidak responsif. Oleh karena itu tidak ada salahnya meminta bantuan anggota keluarga untuk melakukan cek informasi pada smartphone apabila produsen sibuk memproses produksi.

Baca juga:  Ruhut Makin Kacrut

Kedua, konsumen menghendaki pelayanan yang lebih cepat dari biasanya. Konsumen yang sedang berpuasa memiliki waktu – waktu khusus dalam berbelanja. Biasanya mereka akan melakukan kegiatan pada saat menjelang berbuka puasa atau tak jarang pula yang melakukan pembelian di saat menjelang sahur. Oleh karena itu persiapkan dengan detil agar konsumen tidak lama membuang waktu untuk menunggu. Apabila produk tergolong makanan siap saji maka pastikan ketersediaan stoknya. Informasikan pada calon konsumen ketersediaan stok apabila mereka menghubungi melalui smartphone. Perhitungkan pula waktu pemrosesan dengan waktu pengantaran ke konsumen. Jangan sampai konsumen kecewa karena mendapatkan produk kulinernya melewati waktu berbuka puasa atau melewati jam makan sahur. Apabila konsumen memilih datang ke lokasi penjualan, sediakan produk kuliner dalam bentuk kemasan siap bawa minimal 2 jam sebelum waktu berbuka puasa. Dalam hal pembayaran, siapkan uang kembalian atau fasilitasi jika konsumen menghendaki membayar melalui pembayaran non tunai, pastikan alat pembayaran non tunai dapat dioperasikan

Baca juga:  Rebut: Kembali Ke UUD 45 - Kembalikan Kalimat ASLI

Ketiga, meningkatnya tuntutan konsumen akan kualitas produk. Setiap orang mengharapkan dapat menjalankan ibadah selama puasa di bulan Ramadhan dalam kondisi sehat wal’afiat. Oleh karena itu, didalam memproses produsen harus berhati – hati dalam pemilihan bahan baku dan pemrosesannya. Alih – alih ingin mendapatkan keuntungan berlebih dari bahan baku yang harganya miring, jangan sampai terjadi konsumen mengalami gangguan kesehatan karena bahan baku yang digunakan ternyata mendekati kadaluarsa atau kualitasnya tidak terjamin. Di dalam waktu pemrosesan pun juga demikian, perhatikan ketahanan suatu produk kuliner, jarak pengantaran produk tersebut dari tempat produksi ke tempat konsumen serta pengemasannya. Dalih untuk memproses produk kuliner lebih awal agar dapat dikirim ke konsumen sebelum waktu berbuka puasa harus diimbangi dengan perhatian pada ketahanan produk dan pengemasannya, agar produk kuliner tersebut layak dikonsumsi dan tidak beresiko pada kesehatan konsumen.

Selamat berbisnis di bulan Ramadhan, Semoga Berkah. Aamiin