Ada Kecurangan di KPU, Pemuda Aswaja: Secara Maslahah Pemilu 2024 Lebih Baik Ditunda

Pemilu 204 lebih baik ditunda untuk memberesi kecurangan di Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagaimana hasil keputusan PN Jakarta Pusat.

“Secara maslahah pemilu 2024 ditunda karena ada kecurangan KPU sebagaimana keputusan PN Jakarta Pusat,” kata Koordinator Pemuda Aswaja Nur Khalim dalam pernyataan kepada redaksi www.suaranasional.com, Kamis (9/3/2024). “Persoalan KPU harus dibenahi dulu sebagaimana amanat konstitusi PN Jakarta Pusat,” paparnya.

Kata Nur Khalim, mudharatnya lebih besar ketika pelaksanaan Pemilu 2024 di tengah kecurangan yang dilakukan KPU. “Ada yang tidak puas dengan proses verifikasi KPU terhadap partai politik. Ini munculkan masalah dalam demokrasi,” tegas Nur Khalim.

Nur Khalim mengatakan, rakyat Indonesia sangat senang jika pelaksanaan pemilu dilaksanakan dengan jujur. “Rakyat tidak ada masalah pemilu 2024 ditunda demi kebaikan bangsa Indonesia,” jelasnya.

Baca juga:  Reklamasi Pulau K, Ahok Keok di PTUN

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menilai usulan penundaan Pemilu 2024 masuk akal.

“Ada usulan penundaan pemilu dan saya rasa ini masuk akal mengingat berbagai persoalan yang muncul dan dihadapi bangsa ini,” kata Yahya di Pondok Pesantren Darussalam di Pinagar seperti dilansir Antara, Senin (28/2/2022).

Menurutnya, usulan penundaan pemilu ini dapat didudukkan bersama oleh seluruh pihak untuk mencari solusi terbaik bagi bangsa ini.

“Nanti kita lihat apa saja yang perlu dilakukan untuk mengurangi beban bangsa ini,” kata dia.

Menurutnya, seluruh pihak dapat melihat banyak cobaan yang datang bertubi-tubi dan musibah terjadi tidak hanya di Indonesia, tapi juga dirasakan di seluruh dunia.

Baca juga:  Mujahid 212 Sayangkan Pernyataan Haikal Hassan yang Anggap Pemilu 2024 Terbaik Pernah Ada

Mulai dari pandemi COVID-19 kemudian banjir beberapa waktu lalu hingga gempa bumi pada saat ini. Dia mengatakan keadaan yang sulit tidak hanya dihadapi Indonesia, tapi juga dunia.

“Kunci hadapi harus luwes dan ulet supaya bisa mengatasi beban yang ada,” kata dia.

Apalagi saat ini pemerintah daerah terus menyesuaikan diri dengan APBD mereka karena persoalan bencana tidak terjuklak dengan baik dan harus disesuaikan.