Sebut 2005 PT PIM di Aceh Berhenti Operasi, Muslim Arbi: Jokowi Sebarkan Hoaks dan Ingin Jatuhkan SBY

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebarkan hoaks dan ingin menjatuhkan Susilo Bambang Yudhoyo (SBY) dengan menyebut PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) berhenti operasi 2005.

“PT PIM berhenti operasi itu 2019 karena tidak ada pasukan gas dari PT Medco. Jadi Jokowi menyebut PT PIM berhenti operasi 2005 itu hoaks dan ingin menjatuhkan SBY,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada redaksi www.suaranasional.com, Sabtu (11/2/2023).

Menurut Muslim, orang-orang sekeliling Jokowi justru yang menyebabkan tidak ada pasokan gas ke PT PIM. “Justru elite PDIP yang bermain gas sehingga pasokan gas ke PT PIM tidak ada. Gas diekspor murah ke China,” jelas Muslim.

Kata Muslim, Jokowi harusnya melihat data terlebih dahulu agar tidak salah menyebarkan berita ke masyarakat. “Jokowi itu seorang kepala negara dan pemerintah yang harus benar dalam memberikan informasi ke publik,” ungkap Muslim.

PT Asean Aceh Fertilizer (AAF) yang dioperasikan kembali Presiden berhenti sejak Megawati berkuasa. “PT AAF berhenti pada 2003 ketika Megawati berkuasa. Jadi Jokowi menyebarkan hoaks lagi,” paparnya.

Dikutip dari berita tagar, Direktur Utama PT PIM Husni Achmad Zaki mengatakan, perusahaan tersebut telah berhenti operasi sejak bulan Nopember 2019 lalu, yang diakibatkan karena persoalan pasokan gas dari perusahaan Medco.

“Selama ini memang kita membeli gas dari PT Medco, namun karena ada kendala teknis maka pada Nopember 2019 perusahaan berhenti operasi. Namun sudah kita siapkan opsi LNG yang telah dibeli sejak dua bulan lalu, namun belum tiba,” ujar Husni Achmad Zaki, kepada awak media, Kamis 2 Januari 2020.

Husni menambahkan, terhitung sejak bulan Desember 2019, PT Pupuk Iskandar Muda memang sengaja tidak beroperasi karena tugas untuk memproduksi pupuk bersubsidi sudah terpenuhi.

Pihaknya telah merencanakan bahwa, pada tanggal 15 Januari 2020 mendatang perusahaan pelat merah tersebut akan beroperasi kembali. Namun saat sekarang ini stok pupuk non bersubsidi juga masih tersedia.

“Kalau memang tidak ada kendala, maka pada tanggal 15 Januari 2020 perusahaan telah beroperasi kembali. Untuk pasokannya sedang dibahas perjanjian jual beli gas dari PTGN yang sumbernya gas Blok A, Aceh Timur.

Tambahnya, terhitung sepanjang tahun 2019 PT Pupuk Iskandar Muda telah memproduksi pupuk urea sebanyak 337.863 ton urea dan amnoia sebanyak 216.112 ton. Dari jumlah itu untuk pupuk bersubsidi sebanyak 265.465 ton tersebar untuk Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Ria dan Jambi.

“Saat sekarang ini PT PIM hanya mengoperasi satu pabrik saja dari jumlah dua pabrik yang dimiliki. Produksi pupuk bersubsidi untuk Aceh sebanyak 55.900 ton tahun 2019. Berkurang dari tahun 2018 sebanyak 80.687 ton,” kata Husni