Habib Umar Al-Hamid: Elite Partai Harus Berani Menerima dengan Jujur Aspirasi Rakyat 

Panglima Generasi Cinta Negeri (Gentari) Habib Umar Al-Hamid menyebutkan kalau elite partai harus berani menerima secara jujur aspirasi atau apa yang diinginkan rakyat saat ini. Dimana sekaranag ini rakyat menginginkan perubahan yang terjadi pada bangsa Indonesia kedepan dengan menjadi lebih baik, sejahtera dan berkeadilan.

“Yang penting saat ini rakyat harus bersatu menunjukkan pada elite partai bahwa rakyat punya pilihan yang kuat,” ujar Habib Umar Al-Hamid kepada wartawan,  Ahad  (12/2/2023).

Menurutnya, sekarang ini rakyat menginginkan perubahan bak tsunami yang sudah tidak bisa dibendung. Dan, Partai NasDem jadi lokomatif perubahan tersebut. “Untuk itu, elite partai harus menerima dengan jujur aspirasi rakyat tersebut,” jelasnya.

Dikatakan  Habib Umar, saat ini seperti ada pertarungan besar antara elite partai dengan rakyat di arus bawah yang segera menginginkan perubahan. Dan, Surya Paloh dengan NasDem-nya telah menjadi pendobrak untuk perubahan tersebut.

 “Sekarang tinggal pilihan ada pada elite partai,  mau mengingkari atau mengikuti kehendak Allah. Kehendak Allah adalah perubahan yang disuarakan rakyat,” tuturnya.

Ketika ditanya mengapa sekarang ini sepertinya banyak elite partai yang terlihat ragu akan menuju perubahan tersebut? Habib Umar menjawab karena banyak para elite partai sekarang ini tersandra para cukong dan bohir politik.

“Banyak elite partai tidak menginginkan atau ragu pada perubahan karena tersandera masa lalu dan tersandra para cukong politik atau karena punya  kasus korupsi,” tegasnya.

Lebih jauh Habib Umar mengatakan, sekarang ini rakyat yang menginginkan perubahan sudah sedikit tersalurkan melalui partai NasDem yang menjadi lokomotif perubahan yang memberanikan diri dengan memunculkan Anies Baswedan lebih awal.

“Dan ini merupakan petunjuk Ilahi sebagai solusi bersama untuk semua lapisan. Para elite seharusnya kembali pada petunjuk Ilahi Robbi tersebut dan jujur pada kenyataan yang ada. Karena Allah tidak akan pernah merubah nasib sebuah bangsa atau kaum, jika mereka tidak melakukan suatu perubahan,” Katanya.
Baca juga:  Pura Mangkunegaran untuk Pernikahan Kaesang, Budayawan Solo: Jokowi Lakukan Pelecehan Budaya