Jika Presiden Berani Tunda Pemilu Sehari, Besok Jokowi Harus Diusir dari Istana

Jokowi itu orang yang tidak bisa dipegang ucapannya. Orangnya mencla-mencle. Di satu saat ngomong taat konstitusi, tapi tindakannya melanggar konstitusi dengan mengeluarkan Perppu tentang Cipta Kerja yang sudah diputuskan inkonstitusional oleh MK. Di satu sisi bilang taat konstitusi tidak akan memperpanjang masa jabatan, di sisi lain bilang tidak bisa melarang orang yang mengusulkan perpanjangan 3 periode, padahal para pengusul itu orang-orang yang dibayar dan diorkestrasi oleh istana untuk menyuarakan itu.

Ada gelagat Jokowi mau melanggar konstitusi (lagi) dengan menunda Pemilu ?

Jokowi masih saja bergerilya mencari jalan untuk tunda Pemilu antara lain dengan memanipulasi para kepala desa bayaran melalui APDESI. Juga melalui kampus-kampus yang sudah terbeli oleh istana. Sedangkan Musra (Musyawarah Rakyat) sendiri yang dilaksanakan oleh PROJO sudah menolak perpanjangan masa jabatan Jokowi 3 periode atau tunda Pemilu 2024. DPR juga telah menetapkan jadwal rangkaian Pemilu 2024. Makanya jika itu terjadi,

Jika itu benar-benar dilakukan Jokowi, tegas, seperti kata Yusril, rakyat wajib melakukan pembangkangan. TNI-POLRI tidak boleh taat lagi kepada perintah Jokowi dan harus mendukung rakyat. *Jokowi harus diusir dari istana karena sudah bukan Presiden RI lagi.* Rakyat akan beralih kepemimpinan secara otomatis.

Baca juga:  Penindasan Sang Presiden Terhadap Rakyat di Tanah Melayu

Menurut polling ILC, 83% rakyat memilih Anies sebagai Presiden RI ke-8. Jadi Presiden rakyat adalah Anies. Jokowi harus dipenjarakan karena telah melakukan makar terhadap konstitusi.

Jokowi memang penjahat konstitusi dan harus dilawan oleh rakyat.

Jokowi memang bukan tipe pemimpin yang jadi panutan rakyat.

Pemimpin itu seharusnya jadi panutan, karena rakyat akan mengikuti perilaku pemimpinnya. Pemimpin bukan saja harus taat aturan, tapi harus jadi teladan yang baik dan benar.

Undang-undang dibuat untuk ditaati. Karena dengan mentaati undang-undang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara menjadi tertib, teratur, aman, tenteram, dan harmonis.

Jika warga negara bisa berbuat apa saja, tidak perlu ada aturan. Biarlah yang kuat yang berkuasa, yang lemah terus tertindas. Hak-hak pribadi dan sosial tidak perlu dihargai dan dijunjung tinggi. Kehidupan pasti lebih buruk dari binatang.

Baca juga:  Jokowi Episentrum Kegagalan Melawan Covid-19

Pemimpin pelanggar aturan bukan saja tidak pantas dicontoh, tapi tidak perlu ditaati lagi. Analoginya, rakyat tentunya boleh berbuat apa saja. Termasuk bertindak untuk melengserkan pemimpinnya. Dalam shalat berjamaah, imam yang melanggar aturan harus ditarik ke belakang dan langsung diganti.

Jika Jokowi berani melanggar konstitusi saat ini, rakyat sudah sangat solid untuk mendepak Jokowi dari istana. Tidak kurang dari 10 juta relawan dan pendukung Anies dari seluruh Indonesia akan menggeruduk istana. Jokowi bisa bernasib sangat tragis. Dia sudah tidak pantas lagi dihormati rakyat. Hukuman yang pantas bagi pelaku makar terhadap konstitusi adalah ….?.

Jika itu yang dilakukan, benar-benar suatu tindakan bodoh.

Semoga Jokowi sadar dan tidak bermain-main untuk melanggar konstitusi.

Bandung, 17 Rajab 1444
Sholihin MS