Partai-partai Pendukung Jokowi Dipastikan akan Babak Belur di Pilpres 2024

Anies Baswedan adalah sebuah fenomena. Baru kali ini ada seorang capres didukung oleh hampir seluruh rakyat Indonesia tanpa harus bagi-bagi uang. Jika Pilpres dilaksanakan secara jurdil dan transparan, Anies bisa menang satu putaran. Prosentasenya, kata Rocky Gerung bisa 80 atau 79%.

Ini adalah skenario Allah. Jika skenario Allah telah bekerja, siapa pun juga tidak akan ada yang mampu untuk membendung, termasuk para oligarki taipan.

Termasuk juga bagian dari skenario Allah (sunnatullah), kekuasaan Rezim Jokowi pasti akan segera berakhir.

“Katakanlah: “Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”(Q.S.Āli `Imrān :26)

Ibarat nyala lilin sudah hampir padam apinya. Atau ibarat kapal penjaga negeri, maka kapal itu 3/4-nya sudah tenggelam, yang masih di atas air tinggal 1/4-nya saja, tapi kapal ini sudah tidak bisa berlayar dengan normal. Sementara kapal yang mau menggantikannya sudah kelihatan dengan gagahnya dan dengan kekuatan penuh.

Jika Litbang Kompas merilis tingkat keterpilihan partai-partai pendukung Jokowi tahun 2022 tinggal 15,1 %, saat ini mungkin tinggal 10%. Semakin hari terus terjadi degradasi.

Saat ini hampir semua grassroot dari semua partai koalisi pemerintah, yaitu Golkar, P3, PAN, Gerindra, PKB, termasuk para pendukung PDIP mereka beramai-ramai mendukung Anies dan bahkan banyak yang jadi relawan Anies.

Adalah hal yang hanya halusinasi atau khayalan jika ada lembaga survei yang masih merilis hasil survey elektabilitas Ganjar dan Prabowo masih tinggi, mendekati amgka 30%. Pada faktanya, ke mana pun mereka berdua safari politik tidak diminati rakyat, padahal tim Ganjar sudah pakai iming-iming paket sembako.

Ada beberapa alasan kenapa rakyat sudah tidak mau memilih partai-partai pro Jokowi? Jika memilih mereka, nasibnya akan sama dengan era Jokowi. Sedangjan Jokowi itu pembawa malapetaka bagi bangsa Indonesia.

Ini alasan kenapa rakyat lari dari Jokowi :

Pertama, Rakyat tidak mau lagi dibohongi terus oleh Jokowi

Rakyat sidah bisa menilai, Jokowi ternyata Presiden pembohong dan penipu. Jika sekali dua kali berbohong mungkin wajar. Tapi ini terus menerus berbohong, maka wajar jika rakyat menjulukinya pembohong. Hampir seluruh janji kampanya yang hampir seratus poin tidak ada yang ditepati.

Bukan saja pembohong, tapi juga penipu, karena menipu rakyat secara berulang-ulang secara sadar bahkan ingin terus menutupinya. Misalnya ktentant silsilah keluarganya, tentang gelar kesarjanaannya, tentang ijazahnya, tentang status dirinya, juga kerlibatannya dengan PKI.

Kedua, Jokowi ternyata pro China bukan pro rakyat

Selama memimpin Indonesia, China dilayani, dimakmurkan, diistimewakan, dituruti segala kemauannya, sedangkan kepada rakyat : ditekan, dikrininalisasi, diperas, ditindas, dimiskinkan, dianaktirikan, dan dizhalimi.

Ketiga, korupsi di era Jokowi gila-gilaan

Hampir semua pejabat di era Jokowi terlibat korupsi. Ada yang terkena OTT (yang lagi apes), sebagian besarnya aman-aman saja. Wajar jika semua investor pada lari, karena khawatir dikorupsi. Kecuali China, karena China itu bukan investasi murni, tetapi mereka akan menjebak Indonesia dengan berbagai barter : TKA China dibolehkan tanpa batas, penguasaan lahan, pegelolaan alam, pulau reklamasi, sampai ingin mengambil wilayah Indonesia. Hanya pemimpin bodoh yang senang dengan investasi “jebakan” China ini.

Keempat, Di era Jokowi, hukum telah jadi alat kepentingan penguasa

Sehingga selama rezim Jokowi keadilan sudah mati. Jika ada umat Islam atau oposisi yang mengkritik rezim langsung diproses mhukum, tapi jika para pendukung rezim apalagi bagian dari rezim berbuat semena-mena, tetap aman-aman saja.

Kelima, Islam hendak disingkirkan, para ulama dikriminalisasi, dan para kririkus vocal dipersekusi

Di rezim Jokowi Islam hendak disingkirkan dan umat Islam dijadikan musuh. Mereka tidak sadar bahwa negeri ini merdeka berkat perjuangan dan pengorbanan umat Islam.

Keenam, di rezim Jokowi hutang sangat ugal-ugalan

Dan hutangnya ke China yang tidak free tapi banyak persyaratan dan jebakan. Terakhir hutangnya sudah 7700 triliun, mungkin baru lunas tahun 2070 (ditanggung 7 turunan ?).

Ketujuh, Semua tatanan bernegara selama rezim Jokowi kacau balau

Bukan saja aturan yang telah dicabik-cabik, tetapi moral, akhlak dan etika juga sudah tidak berharga lagi.

Jadi memang Jokowi sudah harus dilengserkan, kalau tidak Indonesia akan makin hancur lebur. Jangan sampai Jokowi diberi kesempatan untuk menambah jabatanya, kalau bisa lebih cepat lebih baik.

Semoga Allah beri jalan kemudahan untuk perubahan negeri ini dari para pemimpin zhalim.

Bandung, 13 Rajab 1444
Sholihin MD