Mantan Ketua PP Pemuda Muhammadiyah: Cak Nanto Kader Penjilat

Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto (Cak Nanto) menjadi kader penjilat dengan rencana memberikan gelar kepada Presiden Jokowi sebagai Perintis Indonesia Maju.

“Muhammadiyah tidak membutuhkan kader yang berkarakter penjilat, apa lagi tingkat Pimpinan,” kata Mantan Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Periode 1993-1997 M Rizal Fadillah kepada redaksi www.suaranasional.com, Sabtu (4/2/2023). “Pilihan bahwa Jokowi itu Bapak Infrastruktur dikalahkan oleh gelar Perintis Indonesia Maju. Cak Nanto lupa bahwa maju ke belakang itu namanya mundur. Anak muda yang berfikir mundur,” jelasnya.

Baca juga:  Usul Jokowi sebagai Perintis Indonesia Maju, Aktivis Politik: Ketum Pemuda Muhammadiyah Penjilat Penguasa

Kata Rizal, pemberian gelar Jokowi merupakan budaya buruk bangsa di era pragmatisme dengan penjilat. Mencari muka yang telah hilang dimakan dusta.

“Menenteng koper berlabel penjilat menjulurkan lidah hingga menyentuh lantai yang kotor. Diukur berapa meter lidah itu menjulur. Demi uang, jabatan dan pujian sang penguasa, iarela menjual cita-cita mulia dan idealisme organisasi,” paparnya.

Kata Rizal, Muhammadiyah tidak boleh diobral murah. Saat didirikan oleh KH Ahmad Dahlan Muhammadiyah mampu berdiri sejajar dengan Pemerintah. Berinovasi membangun wibawa keagamaan yang kuat dan bermartabat. Tidak menjadi pengemis yang merendahkan diri. Minta bantuan sana-sini. Muhammadiyah tidak membutuhkan kader yang berkarakter penjilat, apa lagi tingkat Pimpinan.

Baca juga:  Menag Minta Tadarus dan Sholat Tarawih tak Gunakan Pengeras Suara, Muhammadiyah Dukung

“Pemuda Muhammadiyah sebagai kader Muhammadiyah adalah pelopor, pelangsung dan penyempurna amal usaha Muhammadiyah. Karakter kuat mesti melekat dengan ketiga peran di atas bukan sebaliknya sebagai pengekor, pencari panggung dan pengumpul harta,” pungkasnya.