Usul Jokowi sebagai Perintis Indonesia Maju, Aktivis Politik: Ketum Pemuda Muhammadiyah Penjilat Penguasa

Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Sunanto (Cak Nanto) penjilat penguasa dengan mengusulkan Joko Widodo (Jokowi) sebagai Perintis Indonesia Maju.

Demikian dikatakan aktivis politik Rahman Simatupang kepada redaksi www.suaranasional.com, Selasa (31/1/2023). “Cak Nanto menjual nama Pemuda Muhammadiyah untuk kepentingan diri dan kelompoknya,” ungkapnya.

Kata Rahman, di bawah kepemimpinan Cak Nanto, Pemumda Muhammadiyah mengalami kemunduran dalam bidang intelektual dan amar ma’ruf nahi munkar. “Intelektualitas Cak Nanto sangat rendah. Ia hanya pemain politik yang ingin mengejar kekuasaan dengan memanfaatkan Pemuda Muhammadiyah,” jelas Rahman.

Rahman mengatakan, Cak Nanto yang mendapat jabatan komisaris Istaka Karya membuat Pemuda Muhammadiyah tidak independen. “Pemuda Muhammadiyah di bawah Cak Nanto di bawah kendali Rezim Jokowi,” ungkapnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Sunanto dan sejumlah pengurus pagi ini bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara, Jakarta. Sunanto menyebut pihaknya mengundang Jokowi untuk membuka Muktamar Pemuda Muhammadiyah ke-18 yang digelar 21-24 Februari di Balikpapan, Kalimantan Timur.

“Jawaban Pak Presiden insya Allah bisa membuka dan saya sebagai ketua umum mengucapkan terima kasih, semoga tidak ada halangan apa pun untuk bisa membuka acara muktamar kami,” kata dia usai pertemuan di Istana, Senin, 30 Januari 2022.

Nantinya dalam Muktamar, Sunanto menyebut pihaknya akan menyampaikan usulan ke peserta untuk mengangkat Jokowi sebagai Bapak Perintis Indonesia Maju. “Akan kami sematkan nanti di Muktamar Pemuda Muhammadiyah,” kata dia.

Sunanto penyebut usulan Bapak Perintis Indonesia Maju ini merupakan apresiasi atas warisan dari pemerintahan Jokowi. Pemuda Muhammadiyah tidak memilih usulan Bapak Infrastruktur, karena bisa diklaim oleh pengganti Jokowi ketika nanti ada peresmian infrastruktur.

“Kalau bapak infrastruktur menjadi stagnan bukan menjadi harapan, bukan menjadi suatu value yang bisa diteruskan menjadi, maka kami usul kami sematkan dan semoga ini bisa diterima banyak kalangan karena kerja-kerja beliau,” kata Sunanto.