Pengamat Politik: Malapetka bagi NKRI, Second Home Visa Dimanfaatkan Warga Negara China Menetap di Indonesia

Kebijakan Rezim Joko Widodo (Jokowi) melalui Menkumham dengan second home visa dimanfaatkan warga negara China berbondong-bondong ke Indonesia bagian Timur. Mereka akan menetap dan bekerja sehingga bisa mengusir warga lokal.

“Menkumham RI telah memberlakukan visa dengan jenis second home visa dan kemudian pula di minggu ke 4 (empat) bulan Januari 2023 lalu Presiden R.I. memberikan pernyataan bawa dimulai awal Februari 2023 wisatawan China akan mengalir ke Indonesia bagian Timur melalui bandara Manado. Ini malapetka bagi NKRI,” kata pengamat politik Memet Hamdhan kepada redaksi www.suaranasional.com, Jumat (27/1/2023).

Kata Memet, turis China yang akan mengalir datang melalui Bandara Manado menggunakan second home visa. Ada dugaan turis China setelah tiba di Manado dan Indonesia bagian Timur lainnya akan membeli tanah, rumah dan tentunya E-KTP.

“Tinggal dibaca saja jadwal NKRI yang sudah ada: Pilpres Februari 2024. Artinya akhir 2023 nanti penerbitan E-KTP baru di NKRI akan bertambah jutaan,” kata alumni pascasarjana Unpad.

Memet mengkhawatirkan, warga China yang sudah mendapatkan E-KTP ini akan dimanfaatkan untuk menambah suara capres yang didukung penguasa.

“Tidak mustahil, jumlahnya akan mencapai 50 s/d 60 juta. Ya, karena dengan tambahan 50 jt e-KTP (aspal-asli tapi palsu) ini pasti akan menambah kemudahan bagi capres dari rezim zalim untuk memenangkan Pilpres 2024,” jelasnya.