Imlek Mengakselerasi Ekonomi

Oleh: Dr(C) Hendro Puspito,SE,M.PSDM adalah Pengusaha/Sekretaris Umum PBSI Jawa Timur /Mahasiswa Program Doktor Pengembangan Sumber Daya Manusia Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga

Perayaan imlek menjadi momentum besar bagi masyarakat Tionghoa. Imlek suatu kebanggaan dan simbol kekuatan kebersamaan. Indonesia merupakan negara dengan populasi etnis Tionghoa terbesar di dunia yang tinggal di luar Cina. Sekitar 7,6 juta bermukim di Indonesia. Imlek bukan sekedar seremoni bagi etnis Tionghoa saja. Makna dari imlek bisa di implementasikan bagi seluruh warga Indonesia. Diantaranya adalah simbol toleransi keagamaan. Warna merah menghiasi sepanjang sudut kota. Terutama kota pecinan atau China Town. Jakarta, Surabaya, Semarang, Solo, Singkawang, Batam dan masih banyak lagi.

Sejarah Imlek

Perjalanan panjang bagi etnis Tionghoa untuk bisa berekspresi di Indonesia. Selama Orde Baru atau zaman kekuasaan Presiden Soeharto dilakukan penerapan ketentuan tentang Surat Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia. Ruang gerak diperketat. Sejak tahun 1967, etnis Tionghoa dianggap warga negara asing. Kedudukannya dibawah orang pribumi. Budaya Cina seperti imlek, barongsai, penggunaan bahasa mandarin dibatasi. Tidak diperbolehkan di publik. Hanya sebatas keluarga. Selama 32 tahun tidak mampu memperjuangkan haknya. Pada tahun 1998 kekuasaan Orde Baru runtuh. Reformasi 1998 membawa harapan besar bagi etnis Tionghoa.

Pada tahun 2000, Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur mengeluarkan Keppres yang menjadikan estnis Tionghoa diberi kebebasan untuk menganut agama, kepercayaan dan adat istiadatnya termasuk merayakan upacara agama seperti Imlek, Cap Go Meh dan sebagainya secara terbuka. Gus Dur atas jasanya menghapus diskriminasi, dinobatkan sebagai Bapak Tionghoa Indonesia. Jasa Gus Dur selalu dikenang. Meskipun belum bisa maksimal dalam politik praktis, setidaknya etnis ini sudah leluasa bergerak. UU RI No.12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan RI Mendorong Etnis Tionghoa lebih lanjut mengintregasikan diri kedalam masyarakat arus pokok setempat. UU tersebut menunjukkan bahwa di Indonesia tidak ada lagi pribumi dan non-pribumi. Yang menjadi warga negara Indonesia adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. UU ini menambah cengkraman bagi etnis Tionghoa.

Baca juga:  Kedubes Inggris Kampanye Sesat LGBT

Kultur Imlek

Rangkaian imlek dimulai dari sembahyang dan diakhiri dengan perayaan Cap Go Meh. Tujuannya sebagai wujud rasa syukur. Sekaligus memberikan jamuan kepada para leluhur. Mereka meyakini bahwa rejeki akan melimpah dan hubungan persaudaraan semakin harmonis. Membersihkan rumah dipercaya membuang sial dan menyambutnya dengan penuh keberuntungan. Menghias rumah dengan warna merah. Merah sebagai simbol harapan baru ditahun baru.

Tidak lengkap rasanya jika belum ada kue keranjang (nian gao). Nian gao diyakini sedia payung sebelum hujan. Prinsip ekonomi, kegagalan adalah resiko dari bekerja keras. Kegagalan harus diantisipasi supaya tidak mengalami kerugian besar. Mi yang panjang atau tidak dipotong. Diyakini supaya umur panjang. Kue bola berbentuk uang melambangkan kekayaan. Pantangannya tidak boleh makan bubur. Dipercaya sebagai simbol kemiskinan. Tidak ketinggalan yang ditunggu-tunggu adalah angpau. Bagi yang tua memberikan ke yang masih muda atau ke anaknya. Dengan harapan, semakin banyak berbagi akan memperlancar rejeki dan anak-anak lebih sejahtera.

Lampu lampion menambah suasana semakin hangat. Memasang lampion sebagai wujud keberhasilan ekonomi yang meningkat. Jika ekonomi meningkat, maka masyarakat sejahtera. Budaya imlek penuh dengan nilai-nilai pendukung ekonomi. Agar masyarakat sukses dan bahagia.

Pengusaha Tionghoa

Menurut versi Forbes daftar orang terkaya di China tahun 2022 ada 539 orang. Posisi pertama Amerika Serikat memiliki 735 orang. Sedangkan menurut daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes tahun 2022, hanya 10 orang. Sangat jauh gapnya. Itupun para konglomerat dominan dari keturunan Tionghoa. Kenapa bisa?

Karena keturunan Tionghoa merantau ke Indonesia untuk berdagang. Berbeda dengan perantau dari negara lain. Jika dari Yahudi cenderung menjadi ilmuwan. Kegigihan dan kerja keras menjadi kunci utama pengusaha Cina. Hidup hemat dan tidak boros sudah diajarkan ke anaknya sejak dini. Pengusaha terkaya di Indonesia keturunan Tionghoa versi Forbes. Budi Hartono dan Michael Hartono. Hartono bersaudara sebagai pemilik PT Bank Central Asia dan Djarum. Widjaya family pemilik Sinar Mas Group. Anthoni salim pemilik Indofood. Dato Sri Tahir pemilik Mayapada Group, serta masih banyak yang menjadi leader dipusat bisnis.

Baca juga:  Gibran Terlempar, Jokowi Terbakar

Imlek Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

Pandemi Covid-19 melumpuhkan kegiatan ekonomi. Perayaan imlek pun ditiadakan. Dua tahun penuh masyarakat Tionghoa menunggu perayaan imlek. Setelah Presiden Joko Widodo mencabut aturan PPKM di penghujung tahun 2022, menjadi angin segar bagi masyarakat. Kegiatan usaha kembali normal.

Mengapa imlek dilaksanakan satu bulan? Menurut sejarahnya, dahulu tahun baru imlek merupakan penyambutan musim semi bagi para petani di Cina. Para petani melakukan sembahyang kepada leluhur. Sebagai wujud rasa syukur karena telah diberi rejeki oleh sang pencipta.

Seperti data di atas, bahwa orang terkaya di Indonesia di dominasi keturunan Cina. Tentunya dirayakan dengan meriah. Perayaan imlek akan menambah perputaran uang. Persiapan imlek setahun sekali, identik pesta pora. Para pelaku UMKM akan kebanjiran pesanan. Produsen lampion, lilin, hio bersiap-siap meraup keuntungan. UMKM makanan tidak lepas dari keberuntungan. Pesanan kue keranjang akan meningkat signifikan.

Selama sebulan perayaan imlek, selalu dibarengi dengan sembahyang. Penjual hio disekitar klenteng otomatis terkerek omsetnya. Berkah bagi semua. Bagaimana dengan sektor pariwisata? Tentunya meningkat tajam. Perusahaan penyedia transportasi darat, udara dan laut siap-siap menambah armada.

Fenomena imlek sangat menarik untuk di ikuti. Ada makna dari setiap simbol imlek. Melihat sejarahnya, perayaan imlek bermakna untuk peningkatan perekonomian dari tahun ke tahun. Meningkatkan rasa syukur kepada Tuhan YME. Atas limpahan rejeki yang diberikan sepanjang tahun. Manusia harus pandai bersyukur. Banyak berbagi rejeki. Agar usahanya semakin lancar dan sukses. Setiap insan memiliki harapan agar hidupnya bahagia dunia dan akhirat. Semoga imlek 2023 membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia, baik tahun ini dan seterusnya.

_*) Dr(C) Hendro Puspito,SE,M.PSDM adalah Pengusaha/Sekretaris Umum PBSI Jawa Timur /Mahasiswa Program Doktor Pengembangan Sumber Daya Manusia Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga