Diangkat sebagai Anggota Board Universitas Oxford, Aktivis Tuding Anies Jadi Agen Intelijen Inggris

Anies Baswedan yang diangkat sebagai anggota board Universitas Oxford dituding sebagai agen intelijen Inggris.

“Yang merekrut Anda sebagai board untuk lembaga kajian ASEAN. Ini sebenarnya tugas intelijen,” kata aktivis Wawat Kurniawan di akun Twitter-nya @Wawat_Kurniawan, Senin (16/1/2023).

Anies Baswedan diangkat menjadi Anggota Board (Dewan) Universitas Oxford, Inggris. Anies merupakan orang Indonesia pertama yang mendapat kehormatan tersebut.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengunggah momen penting tersebut melalui Instagram pribadinya, Jumat (13/1/2023).

Universitas Oxford merupakan salah satu universitas tertua di dunia yang didirikan tahun 1096. Oxford juga menjadi universitas berbahasa Inggris tertua di dunia yang berkontribusi besar dalam membentuk konsep tentang kampus, pendidikan tinggi, riset dan pengembangan ilmu pengetahuan di dunia perguruan tinggi.

Anies diundang ke salah satu universitas tertua di dunia itu untuk diangkat sebagai Anggota Dewan Pengarah dan Pendiri Institute for ASEAN Studies sebagai bagian dari Oxford School of Global and Area Studies. Pada tahun 2023 ini, Universitas Oxford kembali membuat sejarah baru dengan mendirikan Institute for ASEAN Studies sebagai bagian dari Oxford School of Global and Area Studies.

“Beberapa waktu yang lalu mereka mengundang untuk menjadi anggota Dewan Pendiri dan Dewan Pengarah pada Institute yang baru ini. (Founding Member & Board Member of The Institute for ASEAN Studies). Kami sampaikan bersedia dengan harapan bisa membawa pengalaman Indonesia dan ASEAN ke gelanggang dunia,” kata Anies dalam unggahannya dikutip Sabtu (14/1/2023).

Baca juga:  Pengamat: Jokowi Dianggap Bohong tak bisa Buktikan Uang Negara Rp11 Ribu Triliun Tersimpan di Luar Negeri

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menuturkan, ini pertama kalinya orang Indonesia diundang untuk menjadi anggota sebuah dewan di Universitas Oxford. Selama ini, sudah ada anggota board dari Asia antara lain dari India, China, Jepang, Singapura atau Malaysia tapi belum ada dari Indonesia.

“Sore tadi dilakukan sebuah upacara singkat untuk meresmikan pengangkatan sebagai anggota dewan pendiri dan dewan pengarah yang prosesinya dipimpin oleh Prof Timothy Powers. Sungguh sebuah kehormatan diangkat menjadi board di sebuah kampus terkemuka dan salah satu yang tertua di dunia,” ungkapnya.

Upacara pengangkatan Anies ini dilakukan di sebuah ruangan bersejarah, yakni ruangan yang dulunya digunakan sebagai kantor penerbit Oxford sejak era tahun 1500-an.

“Di ruangan inilah lokasi penyusunan Oxford Dictionary, kamus bahasa inggris tertua. Semua kayu di dinding, meja, kursi dan kondisi ruangan dipertahankan sesuai kondisi aslinya,” ujar Anies.

“Semoga peran baru Universitas Oxford ini akan menjadi kanal baru untuk membawa pengalaman kita Indonesia dan Asia Tenggara sebagai pembelajaran bagi dunia. Kita datang di gelanggang dunia, bukan sekadar untuk belajar dari dunia, tapi juga untuk ikut memberi pelajaran bagi dunia,” sambungnya.

Dalam kesempatan itu, mantan Rektor Universitas Paramadina itu juga diberi kesempatan memberikan kuliah tamu di Hoogwarts, ruangan bersejarah pada gedung Divinity School di Oxford University, yang juga bersejarah. Anies diminta memberikan kuliah tamu soal ASEAN dan masa depannya.

Baca juga:  Brigade Jokowi: Ajakan Nobar Film 'G30SPKI' untuk Serang Jokowi

Anies menuturkan, bangunan pada Divinity School di Oxford mulai digunakan sejak 1483 ini merupakan salah satu bangunan tertua di kampus ini. Proses pembangunannya saja perlu 60 tahun. Pada awalnya ruangan ini digunakan untuk kuliah, ujian lisan, dan diskusi tentang teologi, bahkan ruangan ini pula yang digunakan sebagai ruang parlemen Inggris era 1620-1640an.

Pada masa itu, mahasiswa yang diuji berada di satu sisi, sementara dewan guru besar/dosen duduk di sisi seberangnya mencecar dengan pertanyaan dan kritik. Itulah sebabnya disebut sebagai defense dan istilah Dissertation Defense, dimulai di ruangan ini.

“Pada masa sekarang, ruangan bersejarah ini hanya digunakan untuk upacara dan acara universitas penting lainnya,” ujar Anies.

Menuju ruangan ini, ada selasar panjang yang dijadikan lokasi pengambilan gambar pada film Harry Potter.

Anies merasa sangat terhormat bisa masuk dan memberikan kuliah tamu di ruang bersejarah Divinity School di Universitas Oxford. Bahkan, sebagian besar dosen dan mahasiswa Oxford pun banyak yang baru pertama kalinya masuk ke ruangan ini.

“Sebuah kehormatan diundang memberikan kuliah tamu di salah satu universitas terlama di dunia, dan mereka sengaja selenggarakan kuliah tamu ini di sebuah lokasi yang amat prestisius,” ucapnya