Warga Minta Pemerintah Turunkan Harga Pertalite

Sebagian warga yang mengisi bahan bakar minyak (BBM) di beberapa SPBU Kota Tangerang meminta pemerintah menurunkan harga pertalite.

“Harga Pertamax turun, harusnya pemerintah juga menurunkan harga pertalite,” kata Ade Rahman (30) warga Kota Tangerang saat mengisi BBM di SPBU Pinang Raya Narogtog Tangerang, Banten kepada redaksi www.suaranasional.com, Selasa (10/1/2023).

Ade juga mengeluhkan beberapa hari yang lalu, beberapa SPBU Kota Tangerang mengaku kehabisan pertalite di saat harga pertamax turun. “Saya curiga ada upaya pemerintah mengalihkan masyarakat untuk membeli pertamax,” jelasnya.

Kata Ade, menurunkan harga pertalite merupakan janji pemerintah ketiika harga minyak dunia turun. “Kenapa harga pertamax maupun BBM non subsidi saja yang diturunkan?” paparnya.

Baca juga:  Pengurus Masjid Luar Batang Dukung Rizal Ramli Hajar Ahok dan Antek-anteknya

Toga (52) juga merasakan keresahan yang sama. “Waktu Pertamax turun, kenapa Pertalite itu tidak ikut turun juga, jika turun, masyarakat seperti kami pastinya senang dengan kebijakan tersebut,” kata Toga yang berprofesi sebagai driver ojek online ini.

Begitu juga dengan Lili (46). Ia mengaku kesal kenapa saat harga Pertamax Cs turun, tapi BBM jenis Pertalite yang notabene dikonsumsi oleh masyarakat kelas menengah ke bawah tidak ikut turun.

“Gini ya mas, itu Pertamax kan turun ya, saya cuma bingung dan heran kenapa Pertalite tidak turun juga, jadinya kan nanti setara harganya. Kalau setara, saya pastinya akan pindah ke Pertamax,” ucap ibu dari tiga anak ini.

Baca juga:  Ini Dia Pengganti BBM Premium RON 88, dan harganya

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menuturkan alasan mengapa BBM Pertalite tidak mengalami penurunan harga, meski Pertamax Cs turun. Hal ini, kata dia, karena harga Pertalite saat ini belum mencapai harga keekonomian.

Sehingga, masih ada nilai subsidi yang diberikan oleh pemerintah untuk produk tersebut. Maka dari itu, Pertamina tidak perlu menekan harga Pertalite, karena harga tersebut masih bisa dijangkau oleh masyarakat menengah ke bawah. (Jainul Aripin)