Setelah Anies tak Berkuasa, Politikus PDIP DKI Minta Tiket Ragunan Dinaikkan

Setelah Anies Baswedan tidak berkuasa di ibu kota, Politikus PDIP DKI Jakarta Panji Virgianto meminta tiket masuk Taman Margasatwa Ragunan dinaikkan

“Jadi bagi ini merupakan catatan dan insyaallah sesuai janji kami bahwa ke depan diupayakan TMR ini tidak lagi di satu dinas, tapi dia harus mandiri supaya bisa melakukan advance yang luar biasa,” kata Panji saat melakukan sidak di Ragunan, Rabu (21/12/2022).

“Pembenahan yang luar biasa kemudian juga menjadi catatan adalah bagaimana pelayanannya? Pelayanan tidak hanya pada tataran masyarakat, tetapi pelayanannya kepada hewan itu sendiri. Nah untuk menyejahterakan hewan itu sendiri tentu saja pelayannya harus sejahtera,” sambungnya.

Baca juga:  Wanita tidak Berhijab Boleh Bergabung, Pengamat: PKS Kehilangan Citra Parpol Islam

Panji mengaku bakal bertemu dengan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, untuk menyampaikan usulan tersebut. Dia mengatakan usulan itu akan dibahas bersama anggota DPRD DKI lainnya.

“Mudah-mudahan bisa merealisasikan yang tadi kita sampaikan dan kemudian harapan kita kepada eksekutif dalam hal ini pengelola TMR tidak lagi ragu untuk membuat gagasan dan langsung saja sampaikan kepada kami apabila ada kendala-kendala,” jelasnya.

Panji mengatakan harga tiket Ragunan juga bisa saja dinaikkan agar pengelola mandiri. Namun, dia mengatakan Taman Margasatwa Ragunan tak akan diberikan kepada swasta demi mencegah harga tiket malah tak terjangkau warga.

“Tentu saja pengelola agak sulit apabila kemandirian pengelola itu tidak menaikkan harga itu agak mustahil,” ujarnya.

Baca juga:  Politikus Demokrat Kritik Mahfud MD yang Sebut Sampah Dokumen Korban di Papua

“Tetapi sekali lagi saya catat ini tidak diswastakan kembali karena biar apapun kalau masih milik pemerintah daerah maka ada toleransi untuk masyarakat, tapi kalau diswastanisasi biasanya hanya orang tertentu yang bisa menikmati,” sambung Panji.

Panji kemudian memperkirakan harga tiket Ragunan jika pengelolaannya ingin dilakukan secara mandiri. Dia menyebut harga tiket bisa menjadi Rp 20 ribu.

“Kalau sekarang Rp 4.000, jadi Rp 20.000 sampai Rp 30.000, kan masih normal-normal saja. Masyarakat bisa menikmati luasnya,” ujarnya.