Pemerhati Sosial dan Politik: Diduga Pimpinan KPU & MK sudah Disetting, Pemilu 2024 Terindikasi Curang

Pimpinan KPU dan Mahkamah Konstitusi (MK) sudah disetting sehingga hasil pemilu 2024 terindikasi curang.

“Ada dugaan pimpinan KPU maupun MK sudah disetting sehingga hasil Pemilu 2024 diindikasikan curang,” kata pemerhati sosial dan politik Sholihin MS kepada redaksi www.suaranasional.com, Jumat (16/12/2022).

Selain itu, Sholihin mengatakan, perubahan arah dukungan beberapa parpol untuk mendukung Anies ini tidak terlepas adanya fakta dan realita bahwa mayoritas masyarakat sudah meninggalkan Jokowi dan beralih mendukung Anies, dikuatkan lagi dengan survei Litbang Kompas yang merilis bahwa partai-partai yang didukung (masih berkoalisi) dengan Jokowi di 2024 hanya dipilih oleh 15.1 % responden.

Hasil survei ini membuat para parpol koalisi istana banting stir mendukung Anies. Karena jika mereka masih tetap mendukung Jokowi, dipastikan pada tahun 2024 perolehan suara mereka akan turun drastis (bisa-bisa jadi partai gurem).

“Sayangnya, perubahan arah dukungan itu sepertinya hanya atas pertimbangan pragmatisme sesaat, karena khawatir jika perolehan suara di pemilu 2024 akan anjlog, bukan karena kesadaran untuk menjadi _antitesa_ dari Jokowi. Sehingga bergabungnya beberapa parpol untuk mendukung Anies tidak menyelesaikan masalah, yaitu “ancaman” penundaan pemilu atau perpanjangan 3 periode,” paparnya.

Jika mereka serius mendukung Anies karena kesamaan visi-misi, dan ingin Indonesia berubah k earah yang lebih baik, kata Sholihin, para Ketum Parpol koalisi istana harusnya berani “beroposisi” dengan pemerintahan Jokowi dan menyatakan mundur dari kabinet.

“Karena pemerintahan Jokowi telah gagal memajukan bangsa dan negara Indonesia,” jelasnya.