Impor Produk Hortikultura, Pengamat Sosial: Rezim Jokowi Membunuh Petani

 

Rezim Joko Widodo (Jokowi) membunuh petani atas kebijakannya membuka kran impor produk hortikultura seperti jeruk, tomat, apel dengan alasan memenuhi kebutuhan dalam negeri. Padahal produk holtikultura dalam negeri sangat melimpah di pasaran.

“Lebih aneh lagi produk hortikultura seperti jeruk, banyak sekali diimpor, padahal jeruk Indonesia bagus-bagus, sekarang tinggal sedikit yang ada di pasar. Wortel, tomat, apel dan banyak lagi produk hortikultura yang diimpor. Jelas ini membunuh para petani di dalam negeri,” kata pengamat sosial Memet Hakim kepada redaksi www.suaranasional.com, Kamis (15/12/2022).

Impor produk holtikultura, kata Memet hanya menguntungkan para importir, pejabat yang mengijinkan impor dan petani luar negeri.
“Siapa yang diuntungkan ? Yang pasti petani di luar negeri, importir dan pejabat yang menyeluarkan ijin. Pola seperti inilah yang merusak bangsa sendiri demi sejumlah uang,” ungkapnya.

Memet mengingatkan kepada pemimpin bangsa Indonesia untuk melindungi para petani. “Siapapun pemimpin negeri ini yang dapat melindungi para petani di dalam negeri sudah mengantongi dukungan rakyat setidaknya 50-60%. Selain itu ada nilai amal yg penuh berkah, karena telah memperkaya rakyat petani yg merupakan warga sendiri,” papar Memet.

Selain itu, memet mengatakan, penyuluhan pertanian yang melibatkan ulama sebagai pemimpin informal akan berhasil dengan baik. Kepala Desa sebagai pemimpin formal juga berperan terhadap perkembangan petani. Namun demikian Kepala Desa yg bermain uang, justru akan menyulitkan petani.

“Nah calon-calon pemimpin negeri ini, jika ingin mendapat dukungan besar perhatikan saja nasib petani, bukan calo-calo politik atau survei abal-abal yang hasilnya untuk menyenangkan pemberi kerja. Sektor lain seperti Industri, pedagang & UKM jika diperhatikan akan menambah dukungan,” pungkasnya.