KSAL Laksamana Yudo Margono Berpeluang Besar Menjadi Panglima TNI

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono berpeluang besar menjadi Panglima TNI menggantikan Jenderal Andika Perkasa.

“Laksamana Yudo Margono paling pas menggantikan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI,” kata Pengamat Politiik Universitas Esa Unggul M Jamiluddin Ritonga kepada redaksi www.suaranasional.com, Senin (21/11/2022). “Yudo diharapkan dapat mewujudkan pertahanan kemaritiman yang tangguh sebagaimana yang dijanjikan Jokowi kepada rakyat Indonesia,” ungkapnya.

Kata Jamiluddin, Laksamana Yudo menjadi Panglima TNI untuk memperkuat poros maritim belum maksimal. Padahal, Presiden Jokowi berjanji akan membangun kedaulatan, kedigdayaan, dan kejayaan maritim Indonesia.

Baca juga:  Penangkapan Aktivis Ravio Patra, Ingatkan Oknum Polisi Rekayasa Group WA Anak STM

Selain itu, persoalan kemaritiman juga masih banyak persoalan. Perbatasan Natuna dan isu Pulau Pasir juga menjadi bagian dari masalah poros kemaritiman. Untuk menata pertahanan kemaritiman, idealnya ditangani sosok yang memiliki basic angkatan laut yaitu Laksamana Yudo Margono.

Selain itu, Jamiluddin mengatakan, untuk menjadi Panglima TNI juga ditentukan atas pertimbangan politis dan kebutuhan. Dua hal ini kerap membuat ada kepala staf angkatan yang tidak terpilih menjadi Panglima TNI.

Dari sisi politis, Yudo, Dudung, dan Fadjar sebenarnya sudah teruji. Ketiganya selama menjadi kepada staf angkatan cukup loyal terhadap presiden. Tidak terlihat ada indikasi diantara tiga kepala staf angkatan itu yang secara politis bertentangan dengan Presiden Jokowi.

Baca juga:  Akhir Buruk Jenderal Andika

“Hanya saja, Presiden tinggal memilih mana dari tiga kepala staf angkatan itu yang membuatnya paling nyaman. Disinilah faktor kedekatan menjadi penentu terpilihnya salah satu kepala staf angkatan tersebut. Subjektifitas presiden menjadi sangat tinggi dalam memutuskan siapa yang akan diajukan menjadi Panglima TNI ke DPR,” pungkas Jamiluddin.