Dubes Iran: Sejumlah Media dan Negara-negara yang Mengklaim Memperjuangkan HAM Justru Mendukung Terorisme

Berbagai Media dan negara-negara yang mengklaim memperjuangkan Hak Asasi Manusia (HAM) terlihat tidak mengutuk aksi serangan teroris di Kompleks Masjid Suci Shahcheragh di kota Shiraz, Provinsi Fars, 26 Oktober 2022 lalu.

“Sejumlah media dan negara-negara yang mengklaim memperjuangkan HAM justru mendukung terorisme dan kelompok teroris,” kata Duta Besar Republik Islam Iran untuk Indonesia Dr Mohammad Khoush Heikal Azad dalam pernyataan kepada redaksi www.suaranasional.com, Rabu (2/11/2022).

Adapun berbagai badan dan mekanisme hak asasi manusia internasional yang biasanya kerap mengeluarkan pernyataan beragam tentang masalah sepele, kini memilih untuk tetap diam tentang insiden teroris ini,” tegasnya.

Menurut Dubes Azad, peristiwa tragis di kompleks Masjid Suci Shahcheragh adalah bagian dari tujuan musuh dalam menciptakan ketidakamanan dan mengganggu kehidupan masyarakat melalui kerusuhan, hasutan dan teror.

Sejak kemenangan Revolusi Islam pada 1979, Republik Islam Iran telah menjadi salah satu dari korban terbesar terorisme.

“Selama periode ini, kelompok teroris melalui berbagai aksi mereka telah membunuh lebih dari 17.000 orang tak bersalah dan melukai banyak lainnya di negara kami,” ujar Dubes Azad.

“Sementara itu, sebagian besar dari pembunuhan ini yang merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan, dilakukan oleh kelompok teroris Mujahedin-e-Khalq Organization (MKO) yang dilindungi serta dibiayai oleh pihak Barat,” imbuhnya.

Pemerintah dan organisasi internasional yang tetap bungkam terhadap operasi teroris, menutup mata terhadap pembunuhan, hingga menjadikan negara mereka sebagai tempat yang aman bagi kelompok teroris dan menerapkan standar ganda terhadap terorisme, merupakan pihak yang harus bertanggung jawab atas penyeraban kekesarsan dan meluasnya serangan-serangan terorisme di berbagai belahan dunia.

Dubes Azad menambahkan, dampak negatif terorisme dan pihak-pihak yang mendukung terorisme untuk kepentingan mereka merupakan ancaman nyata untuk dunia saat ini dikarenakan bahaya terorisme tentu tidak terbatas pada negara-negara korban terorisme, melainkan cakupannya akan meluas ke negara-negara lain.

“Hal ini membuktikan tanggung jawab internasional semua negara, khususnya organisasi internasional untuk mengambil sikap dan tidak tinggal diam,” pungkasnya.