Pemerhati Sosial dan Politik: Kabinet Indonesia Maju Jokowi Menjadi Kabinet “Nasakom”

Berdasarkan penilaian IPK (Indeks Prestasi Komulatif), Kabinet Indonesia Maju di bawah 2. Artinya kabinet ini menjadi “Nasakom” (nasib satu koma).

“IPK (Indeks Prestasi Komulatif) kinerja Jokowi-Ma’ruf Amin dan jajaran kabinet semuanya di bawah 2, artinya tidak ada yang lulus Kabinet Indonesia Maju dan telah diganti jadi Kabinet “Nasakom” (nasib satu koma),” kata pemerhati sosial dan politik Sholihin MS kepada redaksi www.suaranasional.com, Jumat (28/10/2022).

Mengutip dari pernyataan BEM UI, tiga tahun bersama kepemimpinan Jokowi-Ma’ruf begitu menggambarkan betapa buruknya pemerintahan di berbagai sektor.

Dalam publikasi BEM UI memberikan nilai IPK tak lebih dari satu koma untuk nama beberapa pejabat setingkat menteri dalam Kabinet Indonesia Maju karena buruknya kinerja, bobroknya instansi yang dibawahi, dan kontribusi mereka akan kemunduran Indonesia di segala lini.

Ini rincian nilai mereka dan julukannya :

Dari beberapa nama yang dinilai, Mendikbudristek Nadiem Makarim dan Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto mendapat IPK tertinggi, yakni 1,7.

“Sok peduli pendidikan sampai lupa soal kebebasan berpendapat di tempat pendidikan,” kritik BEM UI untuk Nadiem.

Lalu Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mendapat IPK 1,4 dan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mendapat IPK 1,3. Menurut BEM UI, keduanya punya satu dosa besar yang sama yakni, “Penjahat Pengkhianat Demokrasi”.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mendapat IPK lebih baik sedikit daripada Bahlil, yakni 1,5. Bersama Menteri ESDM Arifin Tasrif yang mendapat nilai 1,2 dan Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa dengan IPK 1,2, ketiganya dianggap sebagai, “Tukang Bakar Duit Rakyat”.

Yang mendapat nilai terendah datang dari sektor hukum. Seperti Menkumham Yasonna Laoly yang mendapat IPK 1,2 dan Jaksa Agung ST Burhanuddin dengan IPK 1,1. Keduanya dinilai tidak peduli dengan masalah HAM, serta Yasonna secara spesifik dianggap sebagai penghambat reformasi hukum.

Sedangkan IPK terendah diberikan kepada Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Ketua KPK Firli Bahuri yang masing-masing mendapat IPK 1,0.

Kritikan BEM UI untuk Kabinet Jokowi ‘Nasakom’: Kapolri Listyo Sigit Prabowo disebut Malaikat Pelindung Institusi Bobrok dan Ketua KPK Firli Bahuri disebut Si Pelanggar Kode Etik.