Mubahalah Habib Rizieq Syihab (HRS) sedang berjalan di mana suporter sepak bola Arema FC (Aremania) memusuhi polisi dalam kejadian tragedi Kanjuruhan.
“Tragedi Kanjuruhan dan polisi dimusuhi Aremania karena dianggap terlibat dalam kematian ratusan orang dengan menembakkan gas air mata ke arah tribun penonton. Ini menandakan Mubahalah HRS sedang berjalan,” kata praktisi spiritual Ki Surau dalam pernyataan kepada redaksi www.suaranasional.com, Kamis (6/10/2022).
Kata Ki Surau, kekuatan spiritual HRS tidak bisa disepelekan ketika mengajak Mubahalah aparat kepolisian. “HRS itu cucu Rasulullah dan doa maupun Mubahalah-nya tidak bisa dibuat main-main oleh siapapun,” tegas Ki Surau.
Kekuatan spiritual HRS, kata Ki Surau terlihat ketika dihujani gas air dalam demo Ahok namun pendiri FPI itu tidak tumbang. “Saat itu Almarhum KH Arifin Ilham, almarhum Syaikh Ali Jaber maupun ustadz dan kiai lainnya tumbang karena gas air mata dan dilarikan ke rumah sakit. Namun HRS tetap berdoa dan tidak tumbang,” jelasnya.
Kata Ki Surau, jiwa bersih dan ikhlas membuat doa HRS tembus ke langit. “Banyak yang mencela HRS tetapi beliau tetap konsisten dengan perjuangannya,” ungkap Ki Surau.
Ki Surau meminta ada pejabat kepolisian yang berkunjung ke HRS dan meminta maaf atas kejadian selama ini.
Selain itu kata Ki Surau, tragedi Kanjuruhan membuat citra buruk kepolisian di mata rakyat. “Dunia pun menyoroti sikap politisi yang terlihat anarkis dalam menghadapi suporter sepak bola,” ungkapnya.