Sesama Relawan Anies Dilarang Saling Mendahului

Oleh: Tarmidzi Yusuf (Ketua Umum JABAR MANIES)

Jadi ingat ketika kuliah dulu. Naik bis kota, DAMRI. Bis zaman baheula. Cuma ada AG (angin gelebuk). Tidak ada AC. Maklum Bandung 30 tahun lalu sangat dingin. Sekarang Bandung panas. Sepanas simpul relawan yang ‘dibajak’ relawannya.

Riuh saling serobot relawan jadi teringat bis kota. “Sesama bis kota dilarang saling mendahului.” Aromanya terasa hingga ke sebuah hotel di kawasan Jakarta Pusat. Perhelatan pertemuan simpul relawan nasional Anies. “Sesama relawan dilarang saling mendahului.”

Memang ada aroma yang kurang sedap. Fenomena ‘bajak’ relawan. Kontan timbul ketegangan antar simpul relawan. Secara electoral kagak ngepek. Secara biaya, pastilah rugi. Sekadar kejar target. Pengurus Wilayah dan Daerah sudah terbentuk sekian-sekian. Entah tujuannya apa. Bargaining position kah? Wallahua’lam bish-shawab.

Pernah ada di suatu daerah. Pengurus daerah tingkat kabupaten ‘dibajak’ simpul relawan nasional. Tidak terjadi ketegangan. Ketua Umum simpul relawan yang ‘dibajak’ legowo. Hanya berucap, “kita cari lagi orang yang belum jadi relawan.” Kita hibahkan pengurus DPD untuk simpul lain. Toh tujuannya sama, Anies Presiden.

Misi besar pengurus organisasi relawan adalah kerja-kerja electoral. Rekrutmen orang yang belum jadi relawan. Kalau sudah jadi relawan tidak perlu digarap. Cukup jalin komunikasi dan koordinasi. Bahasa kerennya, bersinergi dan berkolaborasi.

Misi besar lainnya. Bagaimana caranya setiap hari pendukung Anies Baswedan bertambah? Satu relawan minimal merekrut satu pendukung baru. Sebulan 30 pendukung baru. Bila dalam satu simpul relawan beranggotakan 500 orang. Sehari ada 500 pendukung baru Anies Baswedan. Sebulan 1.500 orang. Bulan berikutnya sudah menjadi 45.000 pendukung baru. Ini dari satu simpul relawan.

Konon kabarnya simpul relawan Anies Baswedan ada sekitar 95 simpul relawan. Kalau asumsi diatas kita gunakan. Setidaknya tiap bulan kita mampu merekrut pendukung baru sekira 4.275.000 orang. Wow fantastis. Ini yang namanya matematika relawan, 1 + 1 = 2 dan kelipatannya. Bukan 1 + 1 = 1 seperti fenomena yang terjadi saat ini.

Kenapa ini tidak menjadi gerakan bersama antar simpul relawan Anies? Daripada berebut relawan simpul lain. Lebih baik cari pendukung baru. Jumlahnya pun sangat besar. Tantangannya pasti ada. Buat strategi dan program bersama. Kerja kolektif antar simpul relawan. Keren bila terwujud.

Ada pula yang harus menjadi perhatian. Anggota WhatsApp group mulai ditata. Banyak relawan anggota lintas group WhatsApp. Orangnya itu-itu juga alias L-4, loh lagi loh lagi. Bisakah anggota group WhatsApp simpul relawan orang yang berbeda? Memang agak sulit. Setidaknya mulai dipikirkan dari sekarang agar tidak terkesan L-4.

Ada sebuah group WhatsApp lintas provinsi milik sebuah simpul relawan nasional. Anggotanya sama dengan group WhatsApp simpul relawan lain. Sekadar berbagi informasi no problem. Tapi bila terjadi rangkap jabatan di simpul relawan, ini yang harus dihindari. Ingat matematika relawan, 1 + 1 = 1.

Pekerjaan rumah kita menumpuk. Boleh bersitegang tapi hati tetap tenang. Silaturrahim terjaga. Irama pergerakan terpelihara. Jangan habiskan energi dan biaya pada hal-hal yang tidak berdampak secara electoral. Bersama relawan kita bisa. Anies Baswedan Insyaallah presiden kita.

Cipularang, 3 Rabiul Awwal 1444/29 September 2022