Lieus Sungkharisma Dukung Sikap Kritis Advokat Alvin Lim, Laporan Para Jaksa ke Polisi Dinilai Wujud Arogansi Korps yang Berlebihan

Laporan para Jaksa ke Polisi terhadap advokat Alvin Lim yang mengeritik institusi Kejaksaaan dan menyebutnya sebagai sarang mafia, adalah reaksi berlebihan yang tidak perlu dilakukan. “Laporan itu justru semakin menegaskan sikap arogansi korps kejaksaan yang tidak mau menerima kritik dan merasa paling benar.”

Pernyataan itu dilontarkan aktivis sosial politik sekaligus koordinator Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (KomTak), Lieus Sungkharisma saat ditanya wartawan menanggapi apa yang dilakukan para Jaksa terkait pernyataan advokat Alvin Lim beberapa waktu lalu.

Lieus menyebut, secara empiris apa yang dikatakan Alvin Lim ada benarnya. “Meski sulit dibuktikan, namun apa yang dikatakan Alvin Lim itu adalah sesuatu yang selama ini dirasakan masyarakat,” katanya.

“Memang jika diminta bukti, akan sulit menunjukkan buktinya. Tapi itulah yang selama ini dirasakan masyarakat. Sudah menjadi rahasia umum bahwa kita sering melihat ada maling ayam dituntut Jaksa hukuman 4 tahun penjara, sedangkan koruptor ratusan milyar juga dituntut empat tahun penjara. Terus dimana rasa keadilannya? Keadaan inilah yang menimbulkan dugaan bahwa Kejaksaan itu sarang mafia,” ujar Lieus.

Ditambahkan Lieus, apa yang dikatakan Alvin Lim sesungguhnya adalah suara rakyat kebanyakan yang melihat proses penegakan hukum yang timpang di negeri ini. “Cuma saja rakyat kebanyakan tidak berani bersuara, sedang Alvin berani. Saya yakin keberanian Alvin itupun pasti karena dia punya data-data yang mendukung omongannya itu. Karena itulah saya mendukung sikap kritisnya tersebut,” ujar Lieus.

Baca juga:  Lawan Terorisme di Internet, Menkominfo Ajak Netizen/Warganet Segera Melapor

Dukungan terhadap Alvin tersebut, kata Lieus, tak ada hubungannya sama sekali dengan status keduanya yang sama-sama Tionghoa. “Tidak ada itu. Tapi karena saya merasa Alvin Lim seorang pencari dan penegak keadilan yang tulus dan jujur. Yang sangat menginginkan penegakan hukum di negara ini menjadi lebih baik dari sekarang,” tegas Lieus.

Seperti diketahui, karena profesinya merasa dihina, sejumlah jaksa di berbagai wilayah di Indonesia yang tergabung dalam Persatuan Jaksa atau Persaja (Persatuan Jaksa Indonesia) melaporkan pengacara Alvin Lim karena telah mengunggah video yang isinya ditengarai menghina profesi jaksa. Dalam video lainnya Alvin Lim bahkan menentang debat Jaksa Agung untuk membuktikan pernyataannya tentang kejaksaan sebagai sarang mafia itu.

Video tersebut kontan saja menuai reaksi dari nitizen. Namun, kecuali para jaksa yang “kepanasan”, para nitizen justru membenarkan apa yang dinyatakan Alvin Lim dalam video unggahannya tersebut.

Menerima reaksi negatif dari kalangan jaksa, Alvin Lim sendiri mengaku pernyataannya mengkritisi lembaga kejaksaan itu karena kecintaannya pada korps Adhyaksa. Alvin menyebut tidak takut dan siap menghadapi laporan para jaksa tersebut.

Baca juga:  KGP: Diacak-acak Komunis Cina, Pejabat Negara Senang Gembira

“Catat, Alvin Lim tidak takut dipenjara dan tidak akan mundur selangkah pun walau dipolisikan,” ujarnya. Bahkan Alvin menantang Jaksa Agung debat terbuka soal apa yang dikatakannya itu di stasiun TV dan dia siap membiayai ongkos penayangannya.

Sikap tegas Alvin Lim itulah yang dipujikan dan didukung Lieus. “Tidak banyak advokat yang berani seperti Alvin. Dia berani dan lantang menyuarakan apa yang dianggapnya tidak benar. Setelah mengkritisi polisi, kini dia kritisi kejaksaan. Ini suatu yang luar biasa. Karena itulah kita harus mendukungnya. Apalagi sikap kritisnya itu sesuai dengan isi SKB 3 Menteri terkait UU ITE, bahwa mengkritisi institusi sesungguhnya bukan tindak pidana,” katanya.

“Orang seperti Alvin Lim itu sudah sangat langka di negeri ini. “Jujur saja, kalau bangsa ini mau lebih baik, orang seperti inilah yang justru kita butuhkan,” ujarnya.