Kajian Politik Merah Putih: Didikan CSIS Terus Bergerak Melemahkan dan Menghancurkan Umat Islam

Hasil didikan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) terus melemahkan dan berupaya menghancurkan Umat Islam.

“Beberapa dari mereka (didikan CSIS ) sekarang masih terus bergerak untuk melemahkan bahkan ingin menghancurkan Umat Islam” kata Koordinator Kajian Politik Merah Putih Sutoyo Abadi kepada redaksi www.suaranasional.com, Ahad (25/9/2022).

Didikan CSIS berupaya menghancurkan umat Islam, kata Sutoyo berdasarkan buku karya CSIS berjudul “Akselerasi Pembangunan Nasional”. “Buku bertebal 800 halaman, di halaman 18 menyatakan penghambat pembangunan nasional itu adalah umat Islam,” ungkapnya.

Kata Sutoyo, dampak CSIS melahirkan dua golongan Jenderal di Indonesia, diakhir masa jabatan Presiden Suharto yaitu sebutan Jenderal merah dan Jenderal hijau.

Kata Sutoyo, hasil didikan CSIS memanfaatkan situasi politiknya bersamaan indikasi kuat kepala negara saat ini kering dari ajaran agama bahkan terkesan tidak peduli dengan agama.

Baca juga:  Pengamat: Ikut Pilkada, Kerabat Jokowi tak akan Jujur

“Kita masih ingat Kepala BPIP Yudian sebut Agama jadi musuh terbesar Pancasila. Pucak kejayaannya UUD 45 diganti otomatis Pancasila lepas melayang dari bumi kelahirannya. Sunyi sepi tak peduli para ilmuwan Islam yang sudah kuliah sampai S. 17, seakan tidak apa apa tenang tidak terusik sama sekali. Masih sangat semangat dan ngotot ketika masuk pada masalah khilafiyah,” paparnya

Sutoyo mengatakan, partai Islam pun sudah menguap sebagai alat perjuangan politik umat Islam. Partai Islam yang ada hanya jadi-jadian yang terus berebut cuan dari musuh musuh umat Islam.

“Jadi ingat tentang Moshe Dayan
( Menhan Israel ) mendapatkan aduan ( laporan ) dari bawahannya yang mengatakan : Panglima dokumen rahasia kita hilang. Mose Dayyan ketawa. Kenapa ketawa ?. Mose Dayyan : “Anda jangan khawatir, karena pemuda / umat Islam itu tidak suka membaca”,” jelas Sutoyo.

Baca juga:  2021 WNA China Masuk Bandara Soetta 20.057, Wartawan Senior: Kalau Tentara Setara 2 Divisi Dipimpin Mayjen

Suasan psikologis sedang terjadi di Indonesia umat Islam bukan hanya terus tidur tetapi ketik nglilir ( bangun sebentar dari tidurnya ) muncul hobi bertengkar dengan temannya sendiri.

“Segelintir tokoh Umat Islam yang terus berjihad menyatukan umat Islam, seperti kewalahan dan masih belum menemuka  jalan keluarnya dengan terus berteriak “bersatulah wahai umat Islam musuhmu sudah di depan matamu dan terus akan membunuhmu.” Tetap saja belum bisa bisa menyadarkan memori ingatannya untuk bersatu melawan kezaliman yang terus terjadi,” pungkas Sutoyo.