Dosen Keperawatan UI Nilai Pendemo Cengeng

Demonstran yang tertembak polisi terlihat cengeng. Harusnya demonstran mengetahui resiko berada di kerumunan dan berhadapan dengan aparat kepolisian

“Polisi yg nembak anunya pendemo sih emang salah. Pendemo jg hrs tau risiko ikut bagian di kerumunan massa. Lagunya demo2 tp cengeng,” kata Dosen Keperawatan UI Imami Nur Rachmawati di akun Twitter-nya @inrachma, Kamis (8/9/2022)

Demo menolak kenaikan harga BBM di Pematangsiantar, Sumatera Utara (Sumut), berakhir ricuh. Saat itu, polisi melakukan penembakan gas air mata terhadap seorang mahasiswa dari jarak dekat, Selasa (6/9/2022).

Baca juga:  SBK: Tetap Bahayakan Pancasila, RUU BPIP Harus Ditolak

Kericuhan demontrasi menolak kenaikan harga BBM terjadi di depan gedung DPRD Sumsel di Palembang, Kamis (8/9/2022). Polisi menembakkan water canon dan gas air mata untuk membubarkan massa yang terdiri dari mahasiswa hingga sopir ojek online.

Tidak hanya sekali, demo yang telah berlangsung sejak pagi tersebut telah menimbulkan kericuhan setidaknya dua kali. Kericuhan terjadi lantaran negoisasi antara massa dengan Ketua DPRD Sumatra Selatan (Sumsel) tidak menemui kata sepakat.

Unjuk rasa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bengkulu menolak kenaikan harga BBM di kantor DPRD Provinsi Bengkulu, Rabu (31/8/2022), diwarnai kericuhan.

Baca juga:  Politikus Golkar: Anggap Ancaman, Penguasa Akan Kalah Berhadapan dengan Habib Rizieq

Mahasiswa sempat bentrok dengan polisi. Dua mahasiswa pun dikabarkan terluka.