Terkait Uighur, Ketum PBNU Tolak Mengecam China

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengomentari permasalahan Uighur di China

“Kita harus cari cara diplomatik, cara politik yang sebaik-baiknya supaya ada penyelesaian masalah. Maka saya tolak ikut-ikutan sekadar mengecam pemerintah China, enggak boleh anda begitu. Ya kita harus bicara,” kata Gus Yahya dalam konferensi pers rencana acara Religion Forum 20 atau R20 di Hotel Ritz-Carlton Jakarta, Rabu (7/9).

Gus Yahya meminta tidak yang memanfaatkan kasus Uighur seperti di Palestina.

“Jangan sampai ada Palestina baru di China. Nanti kita cuma teriak-teriak ‘anti China, anti China, tolong Uighur, kumpulkan bantuan ke Uighur’, kayak Palestina itu, enggak boleh begitu,” kata dia.

Kata Gus Yahya, saat ini ada yang memanfaatkan kasus Palestina sebagai ladang bisnis.”Sekarang kita tahu bahwa bisnis bantuan Palestina sudah jadi industri internasional yang besar, kita enggak boleh bangun industri bantuan untuk Uighur itu,” tambahnya.

Ia memandang perlu jalan keluar yang konstruktif menyelesaikan masalah etnis Muslim Uighur tersebut.

“Kita harus cari cara konstruktif dan realistis untuk cari jalan keluar dari masalah-masalah ini,” kata dia.