BBM Naik Picu Revolusi atau Rakyat Pasrah?

Oleh: Tarmidzi Yusuf (Pegiat Dakwah dan Sosial)

Bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar kemarin, Sabtu 3 September 2022 naik. Pertalite semula Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000. Solar dari Rp5.150 menjadi Rp6.800. Pertalite naik 43 persen. Solar naik 32 persen. Rakyat bakal menjerit. Bangkit melawan atau pasrah menerima keadaan? Entahlah.

Selang beberapa saat setelah pengumuman kenaikan BBM, Gempa Magnitudo 4,8 terjadi di Selatan Laut Maluku. Berdasarkan situs Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS) Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi pada hari ini, Sabtu (3/9/2022) pukul 16.19 WIB. Titik gempa berada di koordinat 0,04 derajat Lintang Selatan (LS) dan 126,62 derajat Bujur Timur (BT).

BBM naik. Maluku gempa. Akankah Indonesia terjadi GEMPA POLITIK? KASUS SAMBO telah membuka AIB REZIM PENDUSTA. Anggota DPR bertutur; ada peran SATGASUS dalam Pilpres 2019. KASUS SAMBO telah membuka jalan bagi terbongkarnya KEJAHATAN KEMANUSIAAN seperti TEWASNYA 894 orang PETUGAS PEMILU di Pilpres 2019, PEMBANTAIAN dan PEMBUNUHAN 6 (enam) LASKAR FPI di KM 50 yang dikait-kaitkan dengan SATGASUS. Terduga JENDERAL bantai 894 PETUGAS PEMILU dan ENAM LASKAR.

Kenaikan BBM berpotensi memicu REVOLUSI. Setelah publik DIPERTONTONKAN oleh KASUS SAMBO dan peran SATGASUS dalam Pilpres 2019, KM 50 dan TERORISASI ULAMA akan mengusik KEMARAHAN RAKYAT yang telah dengan amat sangat BERSABAR dengan KEDZALIMAN PENGUASA. Tunggu!!! PERTOLONGAN ALLAH sudah DEKAT. Siapa sangka KASUS SAMBO pintu masuk TERBONGKARNYA kejahatan dan kejatuhan REZIM PENDUSTA AKUT.

Berhembus selentingan pemerintah sengaja menaikkan Pertalite dan Solar bersubsidi. Selain IKN dalam bayang-bayang MANGKRAK dan KERETA CEPAT Jakarta Bandung yang ditanggung APBN serta dikaitkan dengan keinginan OLIGARKI untuk melanggengkan KEKUASAAN melalui pengumpulan PUNDI-PUNDI UANG untuk memuluskan PRESIDEN BONEKA jilid dua di Pilpres 2024. Waspada SATGASUS JILID DUA!!! Surya Darmadi alias APENG rampok uang rakyat Rp78 Triliun. Farid Okbah dan kawan-kawan diduga DITERORISASI oleh SATGASUS. Padahal FARID OKBAH tidak MERAMPOK uang RAKYAT.

Baca juga:  PDIP Tegaskan Terima Terbuka TGB

Penulis menduga KENAIKAN BBM sebagai upaya PROVOKASI RAKYAT. Rakyat marah kepada pemerintah. Terjadi bakar-bakaran sebagai alasan tertentu untuk MELANGGENGKAN KEKUASAAN OLIGARKI yang serakah dan tak nasionalis itu.

RAKYAT NGAMUK atau PASRAH. Kenaikan Pertalite dan Solar bersubsidi BERPOTENSI memicu REVOLUSI atau tidak ngefek sama sekali. Rakyat menuntut JOKOWI turun sebelum 2024 atau rakyat pasrah menanti JOKOWI LENGSER dengan sendirinya. Rezim dzalim sedang menggali kuburannya sendiri sambil menumpuk PUNDI-PUNDI UANG untuk memuluskan PRESIDEN BONEKA jilid dua. Rakyat ramai-ramai turun ke jalan atau hanya garang tak berujung di media sosial.

Kenaikan BBM selain BERPOTENSI memicu REVOLUSI bila rakyat benar-benar muak dengan REZIM PENDUSTA AKUT. Juga memicu barang-barang lain ikut naik. Inflasi ikut terkerek naik. Direktur Riset Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia, Piter Abdullah menyampaikan kenaikan harga BBM akan memicu angka inflasi terkerek naik.

Meski subsidi energi mencapai Rp 502 triliun, Piter menyarankan pemerintah tetap menahan harga Pertalite. Selain menghindari letupan inflasi, Piter berpendapat APBN masih mampu memberi subsidi karena selalu dalam kondisi surplus.

Senada dengan Piter, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economic and Finance (Indef), Tauhid Ahmad menyebut kenaikan Pertalite akan mendongkrak inflasi. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), inflasi komoditas energi sudah mencapai 5,03%.

Baca juga:  Hak Angket Mundur, Pengadilan Rakyat Siap Tempur

Presiden Jokowi menyebut subsidi BBM Rp502 Triliun dibantah oleh ekonom senior Prof. Anthony Budiawan. Peneliti dari Political Economic and Policy Study (PEPS), Prof. Anthony Budiawan menyebut Presiden Jokowi berbohong mengenai subsidi yang diberikan untuk BBM mencapai Rp502 Triliun. Menurut Anthony Budiawan, subsidi yang diberikan untuk BBM hanya di kisaran Rp11 Triliun.

Lalu apa alasannya pemerintah menaikkan Pertalite dan Solar bersubsidi kalau APBN masih mampu? Benarkah pemerintah punya skenario tersendiri? Memprovokasi rakyat agar marah kepada pemerintah dengan bakar-bakaran sehingga ada alasan dengan SKENARIO POLITIK tertentu atau ada kaitannya dengan rumor pengumpulan PUNDI-PUNDI UANG untuk memuluskan PRESIDEN BONEKA jilid dua.

Menurut prediksi penulis, bila kenekatan Presiden Jokowi menaikkan Pertalite dan Solar bersubsidi BERPOTENSI memicu REVOLUSI atau tak ngefek sama sekali. Rakyat pasrah dan menerima. Pemerintah nekat menaikkan BBM karena LETUPAN KECIL hanya SESAAT dan SEMENTARA. Seperti angin lalu. Tak ngefek sama sekali dengan KEKUASAAN REZIM hari ini. BBM naik terindikasi skenario PRESIDEN BONEKA jilid dua demi kekuasaan OLIGARKI yang SERAKAH dan TAK NASIONALIS itu.

Jangan KECIL HATI. Tunggu SKENARIO Allah subhanahu wata’ala. KEMENANGAN itu SUDAH DEKAT. Hanya soal waktu. Rezim PENDUSTA pasti TUMBANG, Insyaallah.

CIREBON, 7 Shafar 1444/4 September 2022