Presiden Joko Widodo (Jokowi) hipokrit yang membolehkan wacana tiga periode jabatan presiden namun melarang berbicara masalah khilafah.
“Kalau konsisten atas nama demokrasi bicara khilafah diperbolehkan. Jokowi membolehkan wacana tiga periode jabatan presiden tetapi melarang bicara khilafah. Mantan Wali Kota Solo itu hipokrit,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada redaksi www.suaranasional.com, Senen (29/8/2022). “Mendirikan khilafah di Indonesia maupun jabatan presiden tiga periode melanggar konstitusi,” paparnya.
Kalaupun sekadar wacana atas nama demokrasi, menurut Muslim, tidak ada masalah membicarakan khilafah di Indonesia.
Wacana khilafah tidak akan bisa mengubah ideologi Bangsa Indonesia. “Saat ini berbicara khilafah itu seperti makar dan musuh negara,” kata Muslim.
Menurut Muslim, Jokowi pernah menyatakan, tiga periode jabatan presiden seperti menampar wajahnya namun saat ini mantan Gubernur DKI Jakarta ingin menjabat presiden lagi. “Jokowi itu menggunakan politik Jawa, di luar terlihat menolak tetapi sejatinya ingin tiga periode,” papar Muslim.
Kata Muslim, ada pesan yang ingin disampaikan Jokowi ke relawan dan DPR bahwa dirinya ingin menjabat tiga periode. “Dalam politik segala kemungkinan bisa terjadi apalagi PDIP sebagai partai mayoritas bisa menggalang kekuatan melakukan amandemen UUD 45,” jelasnya