K.H. Athian Ali M. Da’i: Istilah “Kadrun”, “Kecebong” Sengaja Dipelihara untuk Memperuncing Perpecahan

Istilah “kadrun”, “kecebong” yang merupakan imbas Pilpres 2014 dan 2019 sengaja dipelihara untuk memperuncing Perpecahan.

“Istilah “Kampret”, “Kecebong”, “Kadrun” dan lain sebagainya terkesan sengaja terus dipelihara untuk lebih memperuncing perpecahan yang sudah ada,” kata K.H. Athian Ali M. Da’i dalam pernyataan kepada redaksi www.suaranasional.com, Kamis (25/8/2022).

Kata Kiai Athian, umpatan, saling menghujat dan menghina begitu sangat tidak terkendali berseliweran di medsos, yang sangat sulit difahami oleh mereka yang masih mempergunakan akal sehat. “Semua dimuntahkan hanya semata untuk membela kelompoknya dan menjatuhkan pihak lain,” jelasnya.

Masuknya Capres dan Cawapres yang kalah dalam pemilu 2019 yang lalu ke dalam pemerintahan Capres dan Cawapres yang mengalahkannya, sama sekali tidak mengurangi sedikit pun keterbelahan yang ada.

“Yang lebih menyedihkan lagi, hadirnya buzzerRp, yang acapkali membuat narasi perpecahan hanya didasari sikap emosional untuk sekedar memuaskan pribadi, kelompok, terutama “Tuan” nya,” ungkap Kiai Athian.

Mereka dengan begitu liar  memuntahkan ungkapan, bahkan umpatan yang sangat emosional berbau provokasi, yang dirasakan oleh setiap orang yang merindukan persatuan di negeri ini sangat menjijikkan dan memuakkan.

“Pertanyaan yang sering muncul dibenak mereka yang prihatin dengan kondisi ini adalah, siapakah gerangan yang memelihara, menyuapi bahkan menjejali mulut mereka dengan “rupiah” demi mengalahkan dan menjatuhkan yang dianggap sebagai lawan politiknya, dengan menghalalkan segala cara dalam bentuk yang sehina apa pun demi hanya memuaskan “Tuan” yang seakan telah menjelma menjadi “Tuhan” mereka?” tanya Kiai Athian.