Perang Saudara

Oleh: Sutoyo Abadi (Koordinator Kajian Politik Merah Putih)

Oligarki dengan semua binaan, piaraan, asuhan, boneka dan pasukannya – sepertinya sudah tidak bisa diajak berdamai untuk kembali membangun dan mengembalikan negara sesuai kiblat bangsa sepertiĀ  amanah tujuan negara dalam pembukaan UUD 45.

Oligarki sudah keras kepala, bandel dan merasa semua kekuatan dan kendali negara sudah full di genggamannya. Rakyat sudah tidak punya lagi kedaulatan negara pilihannya tinggal mau ikut kebijakan dan kemauan oligarki atau tidak, dengan segala resikonya.

Riil keadaan sudah terjadi saat ini . Kalau demikian keadaannya maka pilihannya perang . Wujudnya bisa menjadi ,perang saudara .. sekalipun tujuaannya adalah melumpuhkan dan menghancurkan Oligarki yang sudah kelewat batas akan menghancurkan negara ini.

Situasinya sudah sangat menghawatirkan, rentan sekali akan lahirnya kerusuhan, bentrok antar anak bangsa, people power atau Revolusi.

Jalan untuk ingin tenang, damai dan harapan negara Indonesia kembali ke kiblat bangsa, dan harapan lahirnya dekrit untuk kembali ke UUD 45 asli telah sampai jalan buntu. Yang akan muncul kerusuhan dan bisa terjadi melalui perang saudara : *Ingin damai harus siap perang.

Raplh Warso Emerson mengatakan : Alam telah memutuskan, bahwa apa yang tidak sanggup membela diri takkan dibela.