Reshuffle 2022 Bagian Strategi Munculkan 2 Capres, Anies Terlempar?

Reshuffle kabinet 2022 dengan masuknya PAN dan PBB merupakan strategi memunculkan dua pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pilpres 2024.

“Reshuffle 2022 dengan masuknya PAN di pemerintah yang juga menjadi anggota Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Golkar dan PPP bagian strategi memunculkan dua pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pilpres 2024,” kata pengamat politik Fahrurrozi kepada redaksi www.suaranasional.com, Jumat (16/6/2022). “Siapapun yang menang dari dua pasangan ini adalah bagian dan kelanjutan dari Pemerintahan Jokowi-Maruf,” paparnya.

Zulkifli Hasan masuk kabinet di pertengahan Pemerintahan Jokowi periode kedua ada kaitannya dengan koalisi tiga partai (KIB) di mana PAN sebagai salah satu anggotanya.

“Pemerintah yang berkuasa saat ini sangat punya kepentingan dalam rangka suksesi kepemimpinan dan dilanjutkan program-program pada periode sekarang belum selesai,” ungkapnya.

Kata Fahrurrozi, KIB dan Nasdem akan satu paket dalam mengusung capres cawapres. Sedangkan PDIP, Gerindra dan PKB satu paket.

“Kalau ini terjadi, maka akan ada dua partai (oposisi) yang akan kesulitan mengajukan capres cawapres karena kurang dari 20% suara DPR. Mungkin bisa saja disiasati dengan mengumpulkan suara partai-partai kecil non parlemen untuk mencapai 25% suara sah, tapi itu pekerjaan berat karena beberapa partai non parlemen sebagian sudah “dikunci” dengan jatah wamen maupun menjadi pejabat lainnya,” paparnya.

Munculnya dua pasangan capres dan cawapres dari kubu pemerintah di Pilpres 2024, kata Fahrurrozi tidak lagi muncul isu SARA dan politik identitas. “Sudah tidak ada lagi sebutan kadrun, cebong di antara dua kubu,” pungkasnya.