Politikus NasDem Dukung Anies Jadi Presiden 2024

Partai NasDem DKI akan mengusulkan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024 karena selama ini kinerja Gubernur DKI sangat bagus.

“Pada saat rakernas kita sampaikan. Masing-masing wilayah nanti akan menyampaikan laporan dan sekaligus usulan. Kayaknya ke Pak Anies,” kata Wakil Ketua DPW Partai NasDem DKI Jakarta Hasan Basri Umar, Selasa (24/5/2022) dikutip dari Kbanews.

Mempunyai prestasi saat menjadi Gubernur DKI menjadi salah satu Hasan Basri mendukung Anies menjadi orang nomor satu di Indonesia. “Pak Anies itu bagus kok,” ungkap anggota DPRD DKI Jakarta ini.

Dia tidak menampik bahwa Anies hanya melanjutkan apa yang sudah dimulai oleh para penduhulunya. Bahkan menurutnya semua pimpinan memang seperti itu.

Baca juga:  HRS telah dan akan Terus Diserang dari Semua Lini

“Orang selalu mengatakan Pak Anies itu hanya melanjutkan. Bukan cuma Pak Anies. Semua pimpinan itu melanjutkan pimpinan sebelumnya. Kan begitu,” tegasnya.

Namun, dia menegaskan, apa yang dilakukan Anies melampui apa yang telah diperbuat oleh para pendahulunya tersebut.

Terkait bidang transportasi misalnya. Dia tidak menampik bahwa pembangunan transjakarta atau busway dimulai pada saat Sutiyoso menjadi gubernur DKI Jakarta (1997-2007).

“Sutiyoso cuma (membangun) satu koridor. Zaman Jokowi-Ahok enam koridor. Sekarang dua belas koridor oleh Anies,” katanya membandingkan.

Anies melangkah lebih jauh lagi. Mantan Rektor Universitas Paramadina tersebut mengintegrasikan semua moda transportasi. Bahkan sekarang Anies sedang mengusulkan satu tiket terintegrasi kepada DPRD DKI Jakarta.

Baca juga:  Plt Bupati Kudus Larang Takbir Keliling

“Ketika orang Pulau Seribu turun di Pluit, dengan harga Rp10 ribu dia bisa menjangkau sampai ke Pondok Indah sana walaupun dia ganti-ganti (moda) transportasi,” bebernya.

Demikian pula terkait proyek pembangunan Jakarta Internatinal Stadium (JIS), yang dibangun dan selesai pengerjaannya pada masa Anies. Anies juga digembar-gemborkan bahwa hanya melanjutkan para pendahulunya.

“Sama dengan JIS. Katanya dulu Jokowi sudah meletakkan (batu pertama). Tapi kalau tidak dibangun, kan tidak jadi juga,” pungkasnya.