Pak Yes: Ayo Nang Didadekno Dalan Iki

Jalur Lingkar Utara (JLU) yang direncanakan akan dibangun sebagai irisan jalur arteri primer yang melewati Lamongan, oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi diharapkan dapat segera direalisasikan. Untuk itu, target pembebasan sisa lahan sebesar 4,2 hektare atau sekitar 14,2 persen dari total kebutuhan lahan 29,5 hektare ini, dapat segera terselesaikan di tahun 2022 karena di tahun ini juga sudah dianggarkan dana sebesar Rp. 50 Milyar.

Beliau mengungkapkan bahwa koordinasi dengan berbagai pihak telah dilakukan, mulai dari pemerintah pusat hingga ke ke tingkat RT/RW dengan harapan JLU Lamongan ini dapat terwujud.

Baca juga:  Undang Prabowo di Istana, PPJNA 98: Jokowi Makin Nyata tak Dukung Ganjar

“Kami sudah berkoordinasi dengan semua pihak, dan mudah-mudahan dapat menjadi langkah awal yang baik. Ayo nang didadekno dalan iki (ayo segera direalisasi jalan ini), dadi dalan sing kenek dilewati (jadi jalan yang bisa dilewati). Semoga prosesnya lancar dan tidak ada kendala, serta bisa dimanfaatkan oleh semua orang,” ucap Pak Yes.

Dengan adanya 2 perlintasan kereta api (palang pintu kereta api), sudah beroperasinya double track dengan frekuensi kereta yang lewat 60 kereta/hari, juga sering terjadinya kemacetan da jam-jam sibuk, serta kondisi jalan yang sudah tidak memungkinkan karena volume dan arus lalu lintas yang padat, JLU ini dapat dijadikan sebagai solusi untuk mengurai kemacetan dan menurunkan resiko kerusakan jalan.

Baca juga:  Khatib Masjid Istana Sebut Metro Tipu, Ada Apa?

Diungkapkan Pak yes, pembangunan JLU yang diusulkan sepanjang 7,15 km ini memiliki dampak sosial dan ekonomi bagi warga Lamongan. Dampak sosial berupa peningkatan aksesibilitas masyarakat hingga tingkat keselamatan pengguna jalan.

Selain itu, secara ekonomi adanya JLU ini dapat membuka peluang bagi pengembangan kegiatan ekonomi, pemandaatan SDA, pengembangan sentra-sentra produksi pada kawasan jalur lintas logistik utama (jalan Pantura Jawa), serta meningkatkan aksesibilitas pada koridor dan kawasan-kawasan produksi, sehingga mampu meningkatkan produktivitas. (Rinto Caem)