Mujahid 212: Pidato Jokowi di AS Diduga untuk Kepentingan Bisnis Menteri Segala Urusan

Pidato Presiden Joko Widodo di Amerika Serikat (AS) yang mempromosikan tambang nikel di Indonesia diduga untuk kepentingan bisnis menteri segala urusan.

“Pidato Jokowi di AS hanya promosi baterei litium & nikel diduga berhubungan dengan bisnis menteri segala urusan, start up dan digital diduga berhubungan dengan kepentingan bisnis seorang Menteri Portofolio,” kata aktivis Mujahid 212 Damai Hari Lubis kepada redaksi www.suaranasional.com, Ahad (15/5/2022).

Damai merasa kasihan terhadap Jokowi yang diminta beberapa menteri menjadi marketing perusahaan milik beberapa menterinya.

“Kasihan Presiden Jokowi hanya jadi marketing bisnis individu & private sektor yang diduga dikuasai dan dimonopoli oleh para Menteri Jokowinya sendiri,” ungkapnya.

Kata Damai, publik juga mencurigai Jokowi mendapat bagian ketika menjadi marketing perusahaan milik beberapa menterinya. “Biar waktu yang bisa menjawabnya,” jelas Damai.

Sebelumnya, wartawan senior Agustinus Edy Kristianto di akun Facebook-nya mengatakan, kunjungan kenegaraan Jokowi ke AS berujung kepentingan bisnis pribadi dan kelompoknya.

“Namanya kunjungan kenegaraan, biayanya dari APBN, ketemunya ada urusan dagangan pribadi/kelompok juga,” kata Agustinus.

Kata Agustinus, kunjungan kenegaraan Jokowi yang berujung dagang pribadi dan kelompok saat melakukan pertemuan pertama dengan CEO Air Products Seifi Gashemi. Blackrock dan JP Morgan adalah pemegang saham Air Products juga.

Pabrik Air Products sudah ada di Cikarang. Jualannya adalah energi hijau. Batu bara yang energi hitam diubah menjadi hijau pakai teknologi mereka.

“Sementara Menko Marives adalah pengusaha batu bara (10% saham TOBA). Kakak Menteri BUMN juga pengusaha batu bara. Dubes Indonesia untuk AS juga pengusaha batu bara—yang sukses mengawal UU Cipta Kerja, yang kita tahu sendiri macam apa muatannya,” ungkapnya.

Kata Agustinus, pertemuan lain kabarnya dengan Elon Musk, pemilik Tesla. Ini urusan mobil listrik, bukan urusan sidang Amber Heard. Apa kaitan dengan GOTO? Ada. Sebab TOBA dan GOTO bikin Electrum (industri kendaraan listrik). Ada pejabat Kantor Staf Kepresidenan juga yang sudah bikin PT mobil listrik.

Sabetan lain, kata Agustinus kelihatannya soal bursa kripto. Tahu sendiri bagaimana belakangan ini keganasan bantingan kripto di market, kan. Bursa kripto juga isu yang amat didorong petinggi Golkar.

“Kalau tidak urusan dagang kelompok itu, Jokowi akan pikirkan kenapa harga migor ‘sukses’ mencapai Rp14 ribu (TAPI per 1/2 liter), harga gas 12 kg naik jadi Rp200 ribu, harga deterjen melonjak, 97% UMKM bangkrut karena pandemi, pengangguran meningkat, harga TBS petani anjlok, ancaman inflasi tinggi di depan mata,” paparnya.

Dalam situasi kacau begini, anehnya, dia malah makin sayang dengan boneka-boneka oligarki dan menikmati semua sandiwara yang dimainkan itu. “Tak ada satu pun yang dihukum/dipecat. Itu artinya Jokowi membenarkan kelakuan mereka,” jelas Agustinus.