Buzzer langsung menyerang dengan menggunakan kalimat kasar dan tidak beradab ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikritik.
“Pokoknya jika Jokowi dikritik, disentil dikit saja, buzzer langsung serang dgn kalimat-kalimat kasar tak beradab,” kata politikus Golkar Andi Sinulingga di akun Twitter-nya @AndiSinulingga, Sabtu (12/2/2022).
Kata Andi Sinulingga, buzzer menyerang para tokoh yang ikhlas mendukung Presiden Jokowi namun tetap memberikan kritik ketika kebijakannya tidak berpihak kepada rakyat.
“Buzzer2 itu gak mau tahu siapapun mereka itu, bahkan mereka tega menyerang tokoh2 yg dgn ikhlas mendukung pak @jokowi utk bisa jadi presiden RI,” jelas Andi Sinulingga.
Ia berharap buzzer yang merusak demokrasi dan memunculkan fitnah segera berakhir. “Semoga segera berakhir pak,” ujarnya.
Ekonom senior Rizal Ramli memberikan kritik pedas terhadap buzzer Istana yang ia sebut sebagai sampah demokrasi.
Pernyataan Rizal juga mendapatkan dukungan dari anggota DPR RI Fadli Zon, hingga ia memberikan sindiran menohok.
Awalnya, Rizal Ramli melalui akun Twitter miliknya @ramlirizal menjawab salah pertanyaan dari warganet mengenai cara menghadapi buzzer Jokowi, Presiden Indonesia. Rizal menjelaskan secara detail mengenai sistematika buzzer di media sosial.
“Maaf, mereka mengikuti doktrin Herman Goebels ahli propaganda Hitler ‘Jika kebohongan diulang terus menerus dan secara masid maka akan menjadi kebenaran’. Jika 10.000 buzzerRp termasuk bot melakukan tweet kebohongan 10x/hari, sebulan akan 3 juta tweets menghancurkan tokoh,” kata Rizal, Senin (8/6/2020).