Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Dudung Abdurachman semoga tidak mengerahkan pasukannya ke Pamekasan, Madura untuk menurunkan baliho bergambar Habib Rizieq Shihab (HRS) dan permintaan penuntasan pembunuhan enam Laskar FPI atau terkenal dengan KM 50.
“Warga Pamekasan Madura memasang baliho bergambar HRS dan meminta mengusut tuntas kasus KM 50. Semoga saja Dudung tidak mengerahkan pasukan ke Pamekasan Madura,” kata pengamat seniman politik Mustari atau biasa disebut Si Bangsat Kalem (SBK) kepada redaksi www suaranasional.com, Ahad (30/1/2022).
Menurut SBK, warga Pamekasan Madura mempunyai semangat dalam melawan kezaliman. “Nilai Keislaman di Pamekasan Madura sangat tinggi sehingga memberikan pembelaan terhadap HRS dan meminta penuntasan kasus KM 50,” jelasnya.
Kata SBK, baliho HRS dan meminta penuntasan KM 50 merupakan tamparan buat Jenderal Dudung. “Terlebih Dudung selalu membuat narasi radikal, intoleran,” ungkap SBK.
Baru-baru ini media sosial heboh dengan sebuah video yang menampilkan sejumlah warga di Pamekasan, Madura, tengah mengawal baliho gambar Habib Rizieq Shihab.
Dalam baliho tersebut, tertulis narasi ‘Usut Tuntas KM 50’ yang merujuk pada kasus penembakan para laskar FPI.
Dalam video, terdengar para warga menggemakan takbir, mereka mengatakan bahwa akan selalu berkomitmen melawan kemungkaran yang terjadi di Indonesia.
“Kami masyarakat Madura menyatakan sikap serta berkomitmen semata-mata karena izin Allah SWT,” ujar seseorang dalam video, Ahad (30/1/2022).