Sikap Tegas Partai Gerindra Usai Mahfud MD Sebut Ada Menteri yang Minta Setoran Hingga Rp 40 Miliar

Isu panas kembali melanda Indonesia. Kali ini, hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Mahfud MD mengeluarkan pernyataan mengejutkan saat tampil di program AIman di Kompas TV.

Dalam program yang ditayangkan pada Selasa (11/1/2022) itu, Mahfud MD bercerita perihal kelakuan salah seorang menteri yang meminta setoran kepada anak buahnya hingga puluhan miliar.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengimbau Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD untuk melaporkan menteri yang meminta setoran dari direktur jenderal (Dirjen) sebesar Rp 40 miliar ke aparat penegak hukum.

“Saya enggak tahu itu hoaks apa bener, kalau ini kan beliau paham hukum ya laporkan saja ke penegak hukum. Kalau ada informasi jelas bukti. Seharusnya memang kita pejabat publik tidak boleh memberi informasi sebelum kita verifikasi,” kata Habiburokhman di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (13/1/2022).

Anggota Komisi III DPR itu mengaku bila berada di posisi Mahfud MD sudah melaporkan menteri tersebut ke penegak hukum agar diproses sesuai dengan aturan yang berlaku.

“Kalau saya jadi di posisi beliau, ada informasi tersebut, apalagi saya Menko Polhukam, saya tanyakan buktinya, saya tanyakan saksinya, saya laporkan ke penegak hukum terkait,” ujarnya.

Pernyataan Mahfud

Sebelumnya diberitakan Kompas.com, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkap adanya menteri yang meminta anak buahnya untuk “mencarikan” uang setoran.

Uang itu, kata Mahfud, masuk ke kantong pribadi sang menteri.

Dalam program Aiman Kompas TV yang ditayangkan Selasa (11/1/2022), Mahfud bercerita bahwa ada seorang direktur jenderal (dirjen) dari suatu kementerian yang pernah mendatangi dirinya untuk menceritakan hal tersebut.

Kepada Mahfud, dirjen itu mengungkap bahwa dirinya diminta mencarikan uang dari proyek perizinan yang ia kerjakan untuk disetor ke pimpinannya.

Mahfud tak mengungkap siapa sosok dirjen dan pimpinan itu. Namun, ia memastikan dirjen tersebut kini sudah mundur dari jabatannya.

“Kan ada yang sampai ditangkap, ada dirjen kan katanya ini setoran untuk menteri. Bahkan ada seorang dirjen mundur dari satu kementerian,” kata Mahfud dikutip dari YouTube Kompas TV.

“Dia datang ke saya sebelum mundur, Pak saya disuruh nyetor, suruh cari uang 40 miliar dari kedirjenan saya ini karena mengurusi perizinan-perizinan apa gitu. Mundur dia, tapi diumumkannya dipecat, diberhentikan,” tuturnya.

Mahfud mengatakan, kejadian itu banyak ia jumpai. Namun, dia tak mengungkap sosok yang ia maksud.

“Kan banyak yang sekarang untuk masuk…,” kata Mahfud.

“Ke dompet pimpinannya? Dompet menterinya misalnya?,” tanya Aiman memastikan.

“Iya,” tegas Mahfud.

Berkaca dari peristiwa itu, Mahfud mengaku enggan melakukan hal serupa.

Oleh karenanya, ia mewanti-wanti sekretarisnya agar tak mencarikan uang setoran untuk dirinya.

“Saya di sini juga bilang, Pak Ses (Sekretaris Menko Polhukam), saya perlakukan dengan wajar, yang gaji saya berikan gaji saya, honor honor saya berikan yang sah, tapi yang tidak ada jangan cari-cari,” kata Mahfud.

“Gitu aja biar semua selamat, Anda selamat, saya selamat,” lanjut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu.

(Kompascom)