Ada oknum aparat menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) teroris Papua sebagai saudara kandung dan harus dirangkul. Masyarakat juga menunggu pernyataan oknum aparat yang menyebut Neo Komunis orang tua kandung.
“Kita tunggu pernyataan bersama berikutnya dari oknum aparat pemerintahan, oknum aparat hukum, oknum aparat keamanan dan oknum aparat pertahanan bahwa Neo Komunisme adalah orang tua kandung,” kata Pakar Pertahanan lembaga pemikir FKP2B Mayjen (Purn) Deddy S Budiman kepada redaksi www.suaranasional.com, Jumat (26/11/2021).
Setelah KKB teroris Papua disebut saudara, kata Deddy, oknum aparat bisa menyebut koruptor, gembong narkoba, penjilat, penumpuk hutang dan pembohong adalah saudara.
“Kita boleh menduga, terorisme, separatisme di Papua, koruptor, pembohong, penumpuk hutang, penjilat, gembong narkoba di jadikan objek kehidupan untuk saling menguntungkan. Semoga dugaan saya salah,” jelasnya.
Kata Deddy, adanya oknum aparat yang menyebut KKB teroris Papua saudara dan harus dirangkul menunjukkan bangsa Indonesia belum merdeka.
“Pantesan NKRI yang merdeka bersatu berdaulat adil dan makmur yang berdasarkan Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa dan UUD 45 belum kunjung tercapai,” paparnya.